Soloraya
Kamis, 2 Oktober 2014 - 22:10 WIB

PEMADAMAN LISTRIK : Sebagian Soloraya Gelap Gulita, PLN Minta Maaf

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu jalur utama Solo saat listrik padam, Selasa (30/9/2014) malam. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SEMARANG–PT PLN Distribusi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memohon maaf kepada masyarakat atas terjadinya pemadaman listrik di beberapa wilayah, termasuk di Solo.

“Kami mohon maaf kepada pelanggan listrik di Jateng dan DIY atas terjadinya pemadaman listrik dalam beberapa hari terakhir,” kata Deputi Manajer Humas PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Supriyono ketika dihubungi Solopos.com di Semarang, Kamis (2/10/2014).

Advertisement

Pemadaman listrik di sejumlah wilayah, seperti Solo, Salatiga, Semarang, dan Jogja, lanjut dia, terpaksa dilakukan karena adanya gangguan di beberapa pembangkit listrik.

Dia menyebutkan gangguan itu terjadi di salah satu dari dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke, Rembang yang berkapasitas 315 magawatt (MW).

Selain itu juga di PLTU Tambak Lorok Unit 2 Kota Semarang berkapasitas 200 MW, Gardu Induk Pedan, Klaten, serta PLTU Cirebon yang terkoneksi Jawa-Bali.

Advertisement

Akibat adanya gangguan ini, menurut Supriyono menyebabkan pasokan listrik di Jateng dan DIY mengalami kekurangan 500 MW pada saat beban puncak pada malam hari.

“Pada saat beban puncak kebutuhan listrik di Jateng dan DIY mencapai 3.200 MW, karena pasokan kurang 500 MW sehingga dilakukan pemadaman bergiliran di sejumlah daerah,” ungkapnya.

Supriyono lebih lanjut menyatakan saat ini petugas PLN bekerja siang dan malam melakukan upaya perbaikan kerusakan pembangkit listrik tersebut.

Advertisement

Selama pasokan listrik belum kembali normal, maka pemadaman listrik secara bergiliran masih terjadi di sejumlah daerah di Jateng dan DIY.

“Berharap proses perbaikan bisa segera rampung, supaya tidak terjadi pemadaman listrik bergiliran,” harap Supriyono.

Menurut dia sebenarnya ada langkah antisipiasi supaya tidak terjadi pemadaman listrik, yakni dengan melakukan penghematan pemakaian listrik pada saat beban puncak pada malam hari antara pukul 18.00 WIB-22.00 WIB

”Kalau masyarakat bisa berhemat sehingga pada saat beban puncak kebutuhannya di bawah 3.000 MW masih bisa dilayani PLN, sehingga tidak perlu ada pemadaman, listrik,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif