Jogja
Kamis, 2 Oktober 2014 - 22:20 WIB

DPRD GUNUNGKIDUL : Seperti Ini Alotnya Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelantikan Pimpinan DPRD Gunungkidul. (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Pembahasan alat kelengkapan pimpinan DPRD Gunungkidul jadi semakin rumit. Pasalnya, konsultasi antar pimpinan dengan ketua fraksi yang sedianya dilaksanakan Rabu (1/10/2014) gagal terlaksana.

Kegagalan terjadi dikarenakan jalinan komunikasi antar fraksi berjalan kurang lancar. Diduga masing-masing fraksi ngotot menduduki komisi yang dianggap basah.

Advertisement

Ketua DPRD Gunungkidul Suharno mengakui, pembentukan alat kelengkapan dewan berjalan alot. Salah satunya, berkaitan dengan komposisi anggota di masing-masing komisi. Sebab, mayoritas fraksi mengincar komisi yang strategis, yakni Komisi C dan Komisi D.

“Jika kondisinya masih seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan kedua komisi, anggotanya bisa lebih. Padahal dalam ketentuan masing-masing komisi hanya ada 11 anggota,” kata Suharno, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/9/2014).

Advertisement

“Jika kondisinya masih seperti itu, maka tidak menutup kemungkinan kedua komisi, anggotanya bisa lebih. Padahal dalam ketentuan masing-masing komisi hanya ada 11 anggota,” kata Suharno, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/9/2014).

Dia mengatakan, masih akan melakukan komunikasi dengan pimpinan fraksi untuk membahas alat kelengkapan dewan. Tujuannya, agar masalah tersebut bisa diselesaikan. Rencananya, hari ini akan digelar pertemuan antara pimpinan dewan dengan pimpinan fraksi.

“Mudah-mudahan dalam pertemuan itu segera ada titik temu, dan alat kelengkapan bisa segera dibentuk. Ini penting, karena banyak tugas-tugas yang harus segera diselesaikan.” ungkap dia.

Advertisement

“Kalau masalah ini terus berlarut-larut, tidak hanya pemerintah dan masyarakat yang hancur. Sebab, anggota dewan juga terkena dampaknya. Untuk itu, marilah dibicarakan dengan baik-baik, sehingga masalah ini bisa segera selesai,” seru dia.

Lebih jauh Suharno mengatakan, meski berharap alat kelengkapan segera terbentuk, namun dirinya belum akan membuat surat resmi ke fraksi, berkaitan dengan pendelegasian anggota di masing-masing komisi.

Dia beralasan, surat resmi akan dikirim apabila sudah ada titik temu tentang komposisi anggota komisi. Hal itu dilakukan, untuk mengantisipasi adanya komisi yang memiliki jumlah anggota yang berlebih.

Advertisement

“Kalau sudah ketemu komposisinya, baru saya akan membuat suratnya,” imbuh Politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Ketua Fraksi Golkar Heri Nugroho mengaku bila pihaknya sudah siap melakukan pembahasan alat kelengkapan dewan. Namun, dia terkejut atas penundaan pembahasan tersebut.

“Rencananya hari ini [Rabu (1/10/2014)] akan dilakukan pembahasan. Tapi, tahu-tahu pimpinan dewan memutuskan rapat ditunda hingga besok [Kamis (2/10/2014)]. Saya tidak tahu alasan penundaan itu,” kata Heri saat dihubungi.

Advertisement

Dia menegaskan, Golkar tidak ada masalah dan siap melakukan pembahasan membentuk instrument kelengkapan dewan. Namun, Heri menyarankan supaya pimpinan dewan segera memberikan surat resmi berkaitan dengan pendelegasian itu.

“Kami sudah siap, tapi bagaimana kami akan menyerahkan nama, wong suratnya belum ada. Toh nantinya saat nama-nama sudah diberikan, itu bukan harga mati. Sebab, anggota yang disodorkan masih bisa berubah, dan berpindah komisi,” tegas dia.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Fraksi Gerindra, Lagiyo. Menurut dia, surat pendelegasian dari pimpinan dewan sangat penting. Sebab, dengan surat itu maka masing-masing fraksi akan segera menyerahkan nama untuk masuk di empat komisi.

“Kami sudah siap. Tapi, karena belum adanya surat itu maka belum menyerahkan nama untuk mengisi komisi yang ada,” kata Lagiyo, saat ditemui di ruang Fraksi Gerindra.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif