Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Yosia selama ini memang bermimpi bisa berprestasi di dunia internasional dalam bidang musik. Dia menuturkan
tertarik dengan piano karena terinsiprasi oleh kakaknya yang juga pemain piano. “Di mata saya, kakak saya sangat hebat bermain piano sehingga ketika melihat kakak bisa tampil dimuka umum, saya menjadi terinsiprasi,” kata dia saat ditemui Espos di sekolahnya, Selasa (30/9).
Dunia musik memang sudah akrab dengan Yosia. Menurut pengakuan dia, kedua orang tua dia adalah pemusik. Yosia beruntung, orang tua memberikan fasilitas untuk memperdalam seni musik. Fasilitas yang dimaksud adalah dengan mengikutkan Yosia dalam kursus di sekolah musik. “Ketika didaftarkan kursus, saya sudah berniat serius dan harus berprestasi,” imbuh dia.
Tekad serius itu dibuktikan oleh Yosia dengan rajin berlatih. Hasilnya, siswa kelahiran Solo, 3 Desember 1998 tampil diberbagai acara bergengsi, satu di antaranya dia pernah tampil di Balai Sarbini, Jakarta. Puncaknya ketika dia mendapat medali emas dalam ajang bergengsi Asia Art Festival. Padahal, dia menuturkan saingannya cukup ketat karena diikuti oleh pemusik terbaik seluruh dunia. “Saya melihat saingan seperti Vietnam yang bagus, saya sudah pesimistis, tapi yang saya dapatkan adalah emas,” kata dia.