Jateng
Rabu, 1 Oktober 2014 - 20:50 WIB

PRODUKSI ROKOK : Produk Lokal Masih Sulit Saingi Perusahaan Luar Negeri

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Kanalsemarang.com, KUDUS—Direktur Produksi PT Djarum Thomas Budi Santoso mengungkapkan perusahaan rokok dalam negeri atau produsen lokal diprediksi tidak akan menang melawan produsen rokok putih dari luar negeri ketika rokok kretek tidak lagi diproduksi di dalam negeri.

Advertisement

“Padahal, produk rokok kretek buatan Indonesia saat ini sudah dikenal oleh 47 negara di dunia,” ujarnya, ketika berdialog dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di aula Kantor Persatuan Perusahaan Rokok Kudus (PPRK), seperti dikutip Antara, Rabu (2/10/2014).

Artinya, kata dia, ketika masyarakat luar negeri mencium bau asap rokok kretek sudah bisa menebak bahwa rokok tersebut merupakan buatan Indonesia.

Advertisement

Artinya, kata dia, ketika masyarakat luar negeri mencium bau asap rokok kretek sudah bisa menebak bahwa rokok tersebut merupakan buatan Indonesia.

Sebelumnya, lanjut dia, mereka justru asing dengan bau asap rokok kretek buatan Indonesia, namun lambat laun akhirnya mereka mengenali kualitas produk rokok kretek Indonesia.

Harapannya, kata dia, kretek menjadi industri heritage.

Advertisement

“Harapannya memang muncul peraturan yang komprehensif, khususnya di Negara Indonesia,” ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, sejumlah negara maju justru berupaya melindungi industri rokok di dalam negerinya agar tidak timbul permasalahan.

Ia mempersilakan pihak yang tidak suka dengan rokok, akan tetapi hak industri tetap harus dihormati.

Advertisement

Nur Wito, pengusaha rokok dari Pabrik Rokok Gentong Gotri menambahkan, seharusnya semua pihak memiliki spirit mengembangkan industri rokok karena memiliki sejarah panjang agar tidak hanya tinggal kenangan.

Pada tahun 2007, lanjut dia, jumlah perusahaan rokok mencapai 1.500 perusahaan, kini hanya tersisa 150-an perusahaan.

“Artinya, fenomena selama tujuh tahun cukup luar biasa,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif