Jogja
Rabu, 1 Oktober 2014 - 07:40 WIB

LISTRIK JOGJA PADAM : Overload, Kemarin Jogja-Sleman Gelap

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi listrik padam (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Gangguan pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok, Semarang dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sluke di Rembang berimbas di sejumlah wilayah di Jogja dan Sleman, Selasa (30/9) malam.

Sebagian Jogja dan Sleman gelap lantaran listrik padam sejak pukul 17.50 WIB. Pada pukul 19.05 WIB listrik sempat hidup beberapa menit. Setelah itu, listrik kembali padam.

Advertisement

“Ada gangguan di PLTU di Tambak Lorok blok II dan juga di Rembang. Gardu induk di Pedan [Klaten] juga masih ada perbaikan,” kata Deputi Manajer Humas PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Supriyono.

Masalah muncul karena terjadi beban puncak sehingga daya 350-500 MWA hilang.

Advertisement

Masalah muncul karena terjadi beban puncak sehingga daya 350-500 MWA hilang.

“Beberapa wilayah pemadaman bergilir seperti Bawen-Jogja-Solo. Jadi beberapa jam di sini kemudian pindah,” pungkas Supriyono.

Pejabat Humas PT PLN Area Jogja Paulus Kardiman menjelaskan, gangguan di PLTGU Semarang jelas berimbas pada ketersediaan pasokan listrik di wilayah Jogja, bahkan DIY.

Advertisement

Sementara pasokan listrik di Jogja dan sebagian besar wilayah Sleman bersumber pada gardu induk di Kentungan dan Gejayan. Dua gardu utama itu juga terhubung secara langsung dengan PLTGU Tambak Lorok. Terjadinya gangguan pada PLTGU Tambak Lorok mengakibatkan aliran pasokan listrik untuk dua gardu utama, Kentungan dan Gejayan berkurang.

Akhirnya, ketika pelanggan memakai listrik dalam daya yang besar, pasokan listrik di dua gardu utama tidak mencukupi.

“Kapasitas dua gardu utama hanya 30 megawatt hingga 60 megawatt. Ketika konsumsi melebihi itu akhirnya secara sendirinya listrik padam karena daya tidak kuat,” jelasnya.

Advertisement

Pihaknya juga tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Ada opsi untuk membagi aliran pasookan listrik dari gardu utama di Bantul, tapi pihaknya tidak berani melakukan hal itu.

“Jika kami membagi pasokan dari Bantul, terus benan penggunaan masih banyak, malah nanti Bantul ikut padam. Kami susah juga untuk mengontrol penggunaan listrik pada masing-masing pelanggan,” ujarnya.

Pihaknya dalam kesempatan ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyaman ini. Selanjutnya, Kardiman berharap masyarakat memakai listrik secara wajar sehingga tidak menyebabkan gardu utama mengalami gangguan karena daya tidak kuat.

Advertisement

“Jadi jika terjadi byar pet, byar pet itu karena overload [kelebihan beban]. Kami sedang upayakan cari solusi terbaik,” paparnya.

Adapun listrik padam tidak hanya mengakibatkan gelapnya sejumlah wilayah di Jogja dan Sleman. Kesemrawutan terlihat di sejumlah jalan lantaran tidak berfungsinya lampu alat pemberi isyarat lalu lintas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif