News
Rabu, 1 Oktober 2014 - 14:15 WIB

KISAH UNIK : Mirip Nama Putrinya, Seorang Ibu Desak ISIS Ganti Nama

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bocah 8 TahunBernama Isis (news.com.au)

Solopos.com, SIDNEY – Kisah unik dituturkan seorang ibu asal Sidney, Australia yang menamai anaknya dengan Isis. Bermaksud memuja kecantikan dewi mitologis Mesir, putri cantiknya justru jadi sasaran bullying. Kini dia meminta ISIS untuk berganti nama.

Dilansir News.com.au, Senin (29/9/2014), Sheridan Leskien barangkali tak akan menyangka nama yang diberikan kepada anaknya justru berbuah pahit. Bermaksud menamai putrinya dengan nama seorang tokoh mitologi mesir, putrid Sheridan justru jadi cemoohan.

Advertisement

Nama yang unik itu mendadak jadi sesuatu yang, bagi sebagian orang, mengerikan. Apalagi kalau bukan lantaran nama tersebut sama dengan nama kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kenyataan ini semakin membuat Sheridan dan sang suami ketar-ketir lantaran putrinya baru berusia 8 tahun. Mereka khawatir itu akan mempengaruhi psikis sang anak.

“Setiap hari selalu ada penyebutan di media atau pembicaraan soal perang terhadap ISIS, soal betapa jahatnya ISIS, dan saya khawatir dia akan menjadi target bully,” ungkap Sheridan.

Advertisement

Dia menyebut, ISIS telah merusak masa depan Isis. Sheridan mengaku berduka cita pada seluruh jurnalis, keluarga yang dirampas ISIS dan warga yang dibantai. Dia mengaku turut menderita,

Sheridan mengaku kakak Isis, Maximus yang berusia 13 tahun sudah mulai diejek di sekolah gara-gara nama adik perempuannya itu. “Beberapa orang mengatakan kami harus mengganti namanya, tapi itu tentu konyol sekali,” kata Sheridan.

Ketika melakukan penelusuran internet, Sheridan menemukan bahwa ternyata banyak keluarga lain yang mengalami masalah serupa. Sheridan baru menyadari bahwa mereka tidak sendiri.

Advertisement

Sheridan lalu ikut menandatangani sebuah petisi online yang dibuat oleh seorang perempuan asal Amerika Serikat bernama Isis Martinez. Lewat petisi tersebut, ia mendesak media agar tidak lagi menggunakan akronim ISIS untuk merujuk pada kelompok radikal tersebut.

Saat ini, petisi itu sudah mendapat dukungan lebih dari 30.000 orang. Sebagian besar penandatangan mengeluhkan hal yang sama seperti yang dikeluhkan keluarga Sheridan.

“Ketika orang membicarakan ISIS, katakan pada mereka untuk tidak menggunakan nama itu untuk teroris. Katakan pada mereka bahwa Isis adalah nama seorang gadis cantik berusia delapan tahun,” tutup Sheridan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif