Jogja
Rabu, 1 Oktober 2014 - 04:20 WIB

Ini Alasan PDAM Gunungkidul Belum Manfaatkan Air Bawah Tanah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyaluran air bersih. (Burhan Aris N./JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Direktur PDAM Tirta Handayani Gunungkidul Isnawan Febriyanto mengakui jika potensi air bawah tanah cukup besar. Namun demikian, hingga saat ini belum memiliki persebarannya.

“Kami baru bisa eksploitasi sungai bawah tanah yang ada di Baron, Bribin, Seropan,” katanya, Senin (29/9/2014).

Advertisement

Dia mengatakan untuk mengambil air dari dalam tanah membutuhkan biaya yang cukup besar. Ia mencontohkan selama ini PDAM mengeluarkan Rp1,3 miliar per bulan.

“Memang sangat tinggi, ditambah kita kesulitan mencari titik dimana saja air bisa dieksploitasi,” kata dia.

Ia mengatakan akibat tidak mengetahui persebaran menyebabkan belum semua wilayah bisa terjangkau pelayanan PDAM. Kalau ada, pihaknya harus mengambil air dari sumber yang jauh.

Advertisement

“Selama ini, kami menarik air dari Baron hingga wilayah Panggang dan Paliyan serta Seropan hingga Semin dan Ngawen. Ini membutuhkan biaya yang besar, jika ada di sekitarnya bisa memangkas pengeluaran,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif