Jogja
Selasa, 30 September 2014 - 02:40 WIB

Pasar Tradisional di Sleman Butuh Penataan Ulang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - aktivitas di pasar tradisional (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN—Saat ini, keberadaan pasar tradisional di Sleman semakin terdesak dengan menjamurnya pasar modern, seperti super market dan mal. Agar mampu bersaing dan tidak ditinggalkan masyarakat, pasar tradisional membutuhkan penataan ulang.

Kepala Dinas Pasar Kabupaten Sleman, Tri Endah Yitnani mengakui, penataan pasar tradisional menjadi fokus perhatiannya.

Advertisement

Saat ini ada 41 pasar kabupaten dan 36 pasar desa di Kabupaten Sleman. Namun, pembenahan dan penataan ulang tidak bisa bisa dilakukan serentak, salah satunya karena keterbatasan anggaran. Endah mengatakan, proses dilakukan bertahap dengan menerapkan skala prioritas.

Berdasarkan hasil kajian Dinas Pasar Sleman, terdapat enam pasar besar dan potensial yang diprioritaskan segera dibenahi. “Tujuannya tentu agar pasar tersebut dapat ikut mengangkat perekonomian wilayah,” kata Endah, Minggu (28/9/2014).

Enam pasar tradisional yang dimaksud adalah Pasar Godean, Tempel, Pakem, Gamping, Sleman, dan Prambanan.

Advertisement

“Secara bertahap akan dibenahi sesuai kondisi yang ada. Misalnya, apabila tanahnya sudah jadi milik Pemda, itu yang dibangun dulu,” kata Endah.

Sebagai tahap awal, Dinas Pasar Sleman saat ini tengah membenahi Pasar Prambanan dan Pasar Sleman. Tahun ini merupakan tahun kedua pembangunan Pasar Prambanan, sedangkan Pasar Sleman memang dimulai tahun ini.

“Ada 2.108 pedagang di Pasar Prambanan dan 1.100 pedagang di Pasar Sleman. Selama proses pembangunan, pedagang Pasar Prambanan direlokasi ke Pasar Darurat Pelemsari,” kata Endah.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, Sabtu (27/9/2014) kemarin, aktivitas jual-beli masih berlangsung normal di utara pembangunan Pasar Sleman.

“Semoga pasar yang baru cepat jadi, biar yang jual enak dan yang beli juga lebih nyaman,” kata Temu, 60, perempuan yang sehari-hari berjualan buah-buahan di Pasar Sleman.

Bupati Sleman, Sri Purnomo juga sempat meninjau pembangunan di Pasar Sleman pada Senin (22/9/2014) lalu.

“Pembangunan gedung dua lantai ini akan memberikan tempat bagi pedagang tumpahan Pasar Induk Sleman. Jumlahnya mencapai 400 pedagang, belum termasuk klitikan dan unggas,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif