Jogja
Selasa, 30 September 2014 - 04:20 WIB

Bantul Usulkan 100 Pompa Air untuk Petani

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pompa Air (ilustrasi/JIBI/dok)

Harianjogja.com, BANTUL- Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengusulkan bantuan kepada kelompok petani ikan di daerah ini sebanyak 100 unit pompa air untuk direalisasikan pada tahun anggaran 2015.

“Bantuan pompa air ini untuk mendukung program mandiri air perikanan dengan memanfaatkan sumur-sumur, agar tidak lagi mengandalkan air sungai atau irigasi,” kata Kepala Bidang Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bantul, Subiyanta Hadi, Minggu (28/9/2014).

Advertisement

Menurut dia, bantuan sarana dan prasarana untuk petani ikan sebelumnya telah diupayakan setiap tahun, namun pada tahun ini ditangguhkan menyusul Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagari) Nomor 53 Tahun 2011 tentang hibah dan bantuan sosial.

“Bantuan pompa air kepada petani ikan tidak mesti ada setiap tahun, tahun ini Bantul hanya mendapat sekitar 20 unit dari provinsi, makanya tahun 2015 kami ajukan sebanyak 100 pompa,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini di Bantul ada sebanyak 816 kelompok pembudidaya perikanan dengan rata-rata setiap kelompok beranggotakan 10 orang, namun sebagian dari mereka masih ada yang memanfaatkan air sungai maupun irigasi pertanian.

Advertisement

“Sebagian masih ada yang mengandalkan air irigasi, sementara di saat kemarau mereka akan kesulitan mengairi kolam ikan, makanya bantuan pompa ini diharapkan nantinya mereka bisa mengupayakan air sendiri dari sumur-sumur,” katanya.

Menurut dia, program mandiri air perikanan di Bantul telah berjalan sejak 2011 lalu, dan sampai saat ini pihaknya mengklaim sudah berjalan dengan baik meski belum seluruh kelompok pembudidaya melaksanakan program tersebut.

“Dengan pompanisasi ini juga otomatis merubah anggapan bahwa budi daya perikanan tidak hanya dilakukan di sekitar sawah, tapi bisa di lahan sekitar sumur, kami harapkan perlahan-lahan program bisa berjalan,” katanya.

Advertisement

Selain itu, kata dia bantuan pompa ini juga menghindari adanya konflik dengan petani padi akibat penggunaan air irigasi yang berdampak pada pengurangan suplai air ke lahan pertanian, apalagi persentase air untuk kolam dengan sawah lebih banyak kolam.

“Program ini agar tidak ada konflik dengan pertanian, dan sejauh ini belum ada laporan konflik dengan petani atau kematian ikan akibat kekeringan kolam,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif