Sport
Selasa, 30 September 2014 - 00:30 WIB

ASIAN GAMES 2014 : Owi/Butet Gagal, Indonesia Dapat Emas dari Lompat Jauh

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Atlet lompat jauh Indonesia Maria Natalia Londa medali emas, asian games 2014. Ist/rmol.com

Solopos.com, INCHEON — Harapan Indonesia mendapatkan medali emas ketiga dari pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir memang kandas.

Namun, kontingen Merah Putih tetap mendapat tambahan sekeping medali emas yang diraih atlet lompat jauh, Maria Natalia Londa.

Advertisement

Sementara, Owi/Butet, panggilan akrab Tontowi/Lilyana, harus puas membawa pulang medali perak setelah ditekuk duet Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan skor 16-21 dan 14-21, di partai final, Senin (29/9/2014) malam WIB.

Ganda campuran terbaik di Indonesia itu sebenarnya memulai laga dengan meyakinkan. Owi/Butet bahkan sempat unggul 11-5 dari duet nomor satu dunia itu set pertama. Akan tetapi, Zhang/Zhao dengan cepat bangkit dan membalik keunggulan menjadi 19-15 untuk mencuri set pertama.

Memasuki set kedua, perebutan poin langsung sengit, tapi pasangan Tiongkok banyak diuntungkan kesalahan-kesalahan yang kerap dibuat Owi/Butet. Alhasil, mereka mampu memimpin dengan kedudukan 11-8 hingga jeda set kedua.

Advertisement

Selepas jeda, pasangan Merah Putih justru semakin tak berdaya. Owi/Lilyana sempat menambah dua angka setelah tertinggal 12-20. Akan tetapi, pengembalian Lilyana yang gagal melewati net menyudahi pertandingan dengan kemenangan Tiongkok.

“Kami sudah tampil baik di babak pertama hingga semifinal. Di babak pertama laga final pun kami sudah bermain bagus, namun sayang kami membuat kesalahan-kesalahan sendiri. Lawan yang sudah under-pressure menjadi percaya diri. Kami kecewa dengan hasil ini karena seharusnya kami bisa menang,” kata Lilyana, seperti dilansir badmintonindonesia.org, Senin.

Kegagalan itu membuat Owi/Butet hanya bisa menyumbangkan medali perak untuk Indonesia. Duet ranking ke-4 dunia itu gagal mengikuti jejak ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda yang berhasil mencuri medali emas.

Advertisement

“Saat posisi 13-7 di game pertama, Tontowi gagal mematikan dua bola tanggung, dan habis itu gagal lagi karena raketnya putus. Tontowi menyesali ini, saya sudah ingatkan dia jangan ingat-ingat kesalahan tadi,” ungkap pelatih Tontowi/Liliyana, Richard Mainaky.

Duet ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto sebelumnya telah lebih dulu menyumbangkan medali perunggu. Dengan hasil ini, Indonesia menempati di urutan kedua untuk cabang bulu tangkis dengan total torehan dua emas, satu perak, dan satu perunggu. Tiongkok menjadi juara umum dengan perolehan empat emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Meski Owi/Butet gagal di final, Indonesia juga masih bisa bernapas lega karena tetap bisa mencuri medali emas ketiga di hari kesepuluh kompetisi. Prestasi terbaik itu datang dari cabor atletik lewat kesuksesan pelompat jauh putri, Maria Natalia Londa.

Pada laga final di Incheon Asia Main Stadium, Senin (29/9/2014), Maria mencatatkan lompatan terjauh dengan jarak 6,55 meter. Atlet berusia 23 tahun itu mengungguli wakil Vietnam, Thi Thu Thao Bui, yang hanya mampu menjangkau jarak 6,44 meter. Semenatara, atlet Tiongkok, Jiang Yanfei, menempati urutan ketiga dengan jarak lompatan 6,34 meter. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif