Jogja
Selasa, 30 September 2014 - 09:40 WIB

Angka Kematian Ibu dan Anak Tinggi, Dokter Umum Puskesmas Terima Pelatihan Layanan USG

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Puluhan dokter umum Puskesmas di seluruh Kulonprogo mengikuti pelatihan pemeriksaan kandungan dengan alat ultrasonografi (USG) di Puskesmas Nanggulan. Salah satu motivasi penyelenggaraan pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan dokter umum dalam mendeteksi kehamilan beresiko sejak dini.

“Fungsi pemeriksaan USG adalah untuk mengetahui kesehatan dan perkembangan janin. Melalui alat tersebut, dokter akan mengetahui secara pasti usia kehamilan, perkembangan janin, sampai deteksi resiko kehamilan,” papar Dokter Spesialis Kandungan RSUD Wates Oktavianus Wahyu di sela pelatihan, Minggu (28/9/2014).

Advertisement

Wahyu mengungkapkap ada kurang lebih 47 dokter umum dari seluruh puskesmas yang ada di Kulonprogo yang mengikuti pelatihan tersebut. Manfaat lain dari pelatihan ini adalah untuk mengurangi resiko kematian ibu dan bayi selama kehamilan hingga melahirkan.

“Pelatihan tersebut kami lakukan untuk mengurangi angka kematian pada ibu dan bayi di Kulonprogo. Kami harap dokter Puskesmas bisa menjadi garda depan dalam pencegahan tersebut dan bisa mendeteksi komplikasi kehamilan yang dialami ibu sejak dini,” jelas Wahyu.

Pelatihan USG bagi dokter puskesmas tersebut terbagi menjadi tiga wilayah. Wahyu menjelaskan, pelatihan di wilayah utara difokuskan di Kecamatan Nanggulan. Sementara di wilayah tengah berada di Kecamatan Panjatan dan wilayan selatan dilakukan di Puskesmas Galur 2.

Advertisement

Lebih lanjut Wahyu mengungkapkan, kasus kematian ibu dan bayi selama masa kehamilan di Kulonprogo masih sangat rentan. Setidaknya, pada tahun 2012 kasus kematian ibu ada tiga orang, tahun 2013 sebanyak tujuh orang.

“Sedangkan kasus kematian ibu hamil maupun bayi di tahun ini sampai September ada empat orang. Penyebabnya antara lain karena pendarahan, infeksi hingga keracunan,” tandas Wahyu.

Dokter Umum Puskesmas Kokap I Melly mengatakan, pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi dokter di setiap puskesmas. Apalagi, kata dia, beberapa dokter di puskesmas yang ada di Kulonprogo ada yang belum mendapatkan alat USG tersebut. Namun, dengan pelatihan tersebut dokter diharapkan mampu mengaplikasikan alat tersebut.

Advertisement

“Pelatihan itu memberi kami pengetahuan tentang alat tersebut, sehingga kompetensi kami meningkat sebagai dokter di puskesmas,” imbuh Melly.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif