News
Senin, 29 September 2014 - 09:45 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Tiga Rute Baru Ramaikan Solo, Bekonang Tolak Sapi Putri Cempo hingga HUT TNI Ke-69

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 29 September 2014

Solopos.com, SOLO – Inilah Halaman Soloraya Harian Umum Solopos hari ini, Senin (29/9/2014). Para pedagang sapi di Pasar Sapi Kliwonan Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo diminta tak memperjualbelikan sapi-sapi yang diternak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo.

Kabar lain, Pihak otoritas Bandara Adi Soemarmo mencatat ada tiga maskapai yang mulai beroperasi November mendatang. Ada pula kisah korban asusila diduga dilakukan PB XIII.

Advertisement

Simak rangkuman kabar Soloraya Harian Umum Solopos edisi Senin, 29 September 2014, berikut;

DAGING BERBAHAYA: Bekonang Tolak Sapi Putri Cempo

Para pedagang sapi di Pasar Sapi Kliwonan Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo diminta tak memperjualbelikan sapi-sapi yang diternak di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo.

Advertisement

Apalagi menjelang Idul Adha, sapi-sapi yang memiliki kandungan logam timbale cukup banyak tersebut harus dijauhkan dari pasar hewan karena mengancam kesehatan konsumen. Demikian disampaikan mantri pasar hewan Bekonang, Mojolaban, Ngadiman saat ditemui Espos di pasar setempat, Minggu (28/9).

Menurut Ngadiman, menjelang Lebaran sangat sulit memantau latar belakang sapi-sapi di pasar hewan lantaran pasokan melimpah. Sehingga, yang harus dilakukan seorang blantik (pedagang) ialah kesadaran dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama melindungi konsumen dari sapi-sapi Putri Cempo yang jumlahnya mencapai seribuan ekor itu.

”Jangan sampai nyawa manusia dikalahkan dengan sapi hanya karena harganya lebih murah. Kalau sudah tahu bahwa sapi yang akan dibeli diberi makan dari sampah, ya jangan dijual ke pasar,” ujarnya.

Menurut Ngadiman, ada sejumlah ciri sapi yang diberi makan dari sampah TPA Putri Cempo Solo. Salah satunya pada gerakan sapi yang tak bisa agresif layaknya sapi yang dipelihara secara normal. Hal itu karena kebiasaan sapi tersebut ialah mencari makan sendiri di tengah belantara sampah yang menggunung.

Advertisement

KORBAN ASUSILA: Berharap Keadilan, Isi Waktu dengan Berlatih Kerajinan Tangan

At, 16, berjalan perlahan dari lorong rumah menuju ruang tamu sesaat budenya, KG, 45, memanggilnya, Minggu (28/9) siang. Perut buncit membuat remaja yang sempat bersekolah di salah satu sekolah swasta di Kartasura, Sukoharjo itu terlihat kepayahan.

Meski demikian, At seketika mengembangkan senyuman setelah bertemu Espos. Diambilnya kursi plastik yang sebelumnya sudah ada di ruang tamu. Sambil memegangi perutnya yang besar perlahan At duduk di kursi itu. Tujuh bulan sudah dia mengandung. Panas udara yang merampas kesejukan pagi membuat At sesekali mengibaskan telapak tangan ke mukanya.

Sementara ini dia ikut budenya di Baki, Sukoharjo. Senyum At tiba-tiba sirna tatkala budenya membuka perbincangan dengan cerita pilu tentang kasusnya. At seperti kembali menyeberangi kenangan menyesakkan dada tentang lelaki yang telah menghamilinya itu. Dia hanya menundukkan kepala. Sebelum dia tenggelam ke dalam kesedihan, Espos berusaha mengalihkan perhatiannya.

Advertisement

At menceritakan, setelah menyatakan berhenti sekolah di SMK swasta di Pabelan, Sukoharjo tak ada kegiatan tetap yang dia lakukan. Agar tidak bosan At menyibukkan diri dengan membuat berbagai pernik terbuat dari kain seperti gantungan kunci, dompet HP, dan lainnya.

Ketika tubuhnya tak lagi bisa diajak kompromi karena tak kuat duduk, dia membaringkan tubuh di depan televisi. Bagi dia, saat ini menonton televisi adalah hiburan paling ampuh untuk mengusir ingatan atas peristiwa pahit yang dialaminya, awal Maret lalu.

“Kalau tidak nonton TV, bantu-bantu bude memotong kain, pasang kancing, atau memasak. Pokoknya yang ringanringan saja,” ujar At.

(Baca Juga: Kasus Dugaan Pencabulan PB XIII: Hamil 7 Bulan, Korban Sibukkan Diri Bikin Kerajinan, Polres Sukoharjo Bakal Minta Keterangan PB XIII, Polisi Didesak Segera Periksa PB XIII)

Advertisement

HUT TNI KE-69: Berpeluh Keringat Demi Sebuah Mobil

Tiga pria bertopi mengayuh sepeda dengan santai, Minggu (28/9) pagi. Mereka beriringan menyusuri Jl. Ahmad Yani, Solo. Canda dan tawa menjadi hiburan untuk sekadar mengusir lelah.

Sesekali mereka membunyikan lonceng kecil di sepeda untuk menyapa ribuan pesepeda lainnya. Ketiga orang tersebut adalah Sarju Hadi Winoto, 67, Ibnu Sunaryo, 59, dan Sarwanto, 40. Bersama ribuan orang lainnya mereka mengikuti Fun Bike Gowes Sepeda Gembira HUT TNI 2014 yang digelar Korem 074/Warastratama Solo. Total, ada sekitar 16.000 peserta yang mengikuti kegiatan dalam rangka hari ulang tahun TNI ke-69 tersebut.

Lomba diikuti berbagai kelompok usia dengan komunitas pecinta sepeda yang beragam. Salah satunya adalah tiga orang pria yang mencintai sepeda klasik yang awam disebut sepeda kebo itu.

TRANSPORTASI UDARA: November, Tiga Rute Baru Ramaikan Solo

Potensi Solo yang besar membuat maskapai makin tertarik untuk mengembangkan bisnis di Kota Bengawan. Pihak otoritas Bandara Adi Soemarmo mencatat ada tiga maskapai yang mulai beroperasi November mendatang.

Advertisement

General Manager (GM) Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman, menjelaskan tiga maskapai yang membuka rute baru adalah Sriwijaya Air yang menggarap rute Solo-Pontianak mulai 1 November, Air Asia membuka rute Solo-Denpasar dan Batik Air melayani Solo-Jakarta.

Selain itu, ada satu maskapai, yakni Wings Air yang saat ini dalam proses pengurusan izin untuk rute Solo-Bandung. Dia menyampaikan maskapai yang berasal dari Lions Grup tersebut selama ini hanya melayani rute Solo-Surabaya, padahal dari awal diharapkan mampu menghubungkan tiga kota yakni Surabaya-Solo-Bandung.

“Potensi penerbangan dari Solo sangat besar dan bisa dikembangkan ke berbagai kota maupun ke luar negeri. Bahkan saat ini sudah ada yang tertarik untuk mengisi rute yang akan ditinggalkan Silk Air,” ungkap Usman saat ditemui wartawan di sela acara Solo World Tourism Day (SWTD) di Balekambang, Sabtu (27/9).

Dia mengatakan sudah menawarkan kepada Garuda Indonesia, Lion Air dan Air Asia untuk menggarap rute tersebut. Menurut dia, potensi Singapura sangat besar apalagi digarap dengan menghubungkan ke Jedah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif