SOLOPOS.COM - Batu relief yang ditemukan Untoro di RT 04 RW 02, Dusun Pulerejo, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Rabu (17/9/2014). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, SLEMAN – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY memberikan kontraprestasi sebesar Rp10 juta kepada Untoro, penemu benda cagar budaya ambang pintu bermotif kala. Petugas BPCB sudah melakukan penelitian terhadap temuan itu.
Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pelestarian, BPCB, Wahyu Astuti menjelaskan penemua benda cagar budaya tersebut sudah diberikan hadiah Rp10 juta. Hadiah itu diberikan sesuai dengan nilai yang terkandung dalam sejarah benda ambang pintu candi tersebut.
“Sudah kami berikan hadiah Rp10 juta kepada penemu penelitian juga sudah selesai,” ungkap Wahyu melalui sambungan telepon, Minggu (28/9/21014).
Ia menambahkan benda tersebut kini sudah menjadi milik BPCB. Selanjutkan pekan ini akan disimpan dan menjadi koleksi tambahan di BPCB. Dari hasil penelitian memang ditetapkan bahwa benda tersebut merupakan cagar budaya. Hanya saja belum diketahui keterkaitan ambang pintu itu dengan sejumlah candi lain.
“Kami masih terus mencocokkan dengan referensi lain. Tapi yang jelas itu abad IX. Karena sekitar temuan kan termasuk komplek candi. Belum diketahui juga termasuk Hindu atau Budha tapi lebih condong ke Budha,” urainya.
Ia mengimbau kepada masyarakat jika menemukan benda cagar budaya agar melaporkan ke BPCB. Jika terbukti dalam penelitian termasuk benda cagar budaya maka tiap penemu akan mendapatkan hadiah.
Sebelumnya, berawal dari ratusan Ikan Bawal yang mati di kolam, Untoro menemukan benda cagar budaya di dekat rumahnya, RT 04 RW 02, Dusun Pulerejo, Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Rabu (17/9/2014). Temuan berupa relief pintu gerbang candi dengan hiasan perwajahan kala (raksasa) itu berukuran panjang 162 sentimeter, lebar 36 sentimeter dan tinggi 58 sentimeter.