Lifestyle
Minggu, 28 September 2014 - 10:15 WIB

Promosi Lewat Online, Brownies Mocak Gunungkidul Kian Diminati

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota kelompok usaha ekonomi mandiri Garuluku tengah membuat brownies dari mokaf. (JIBI/Harian Jogja/dok. Garuluku)

 Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejak mendapatkan pelatihan pengolahan tepung dari ketela pohon atau brownies modified casava flour (mocaf) Juli lalu, kelompok usaha ekonomi mandiri Garuluku, Dusun Pucung, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul serius menekuni bisnis pembuatan brownies dari mokaf. Peminatnya pun terhitung lumayan.

Pendamping kelompok dari SOS Children’s Village, Dede Apriyanto mengatakan mulai Agustus, kelompok mulai membuat konsep usaha. Mereka mulai menimbang-nimbang kemampuan anggota kelompok dalam membuat brownies mocaf sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis.

Advertisement

“Kami ikut mendisplay brownies di Balaidesa Kemadang saat ada kunjungan dari PKK Kalimantan Selatan. Ternyata semua habis terjual,” ujar dia ketika dihubungi Harianjogja.com, Jumat (26/9/2014).

Ia menambahkan sejak saat itu pesanan terus masuk. Dua minggu ini, lanjut dia, sudah ada 10 pesanan yang masuk. Peminatnya pun berasa dari luar Desa Kemadang. Ia mengatakan, promosi dilakukan melalui media sosial maupun melalui BBM.

“Kami baru saja mulai, jadi belum bisa menghitung omzet. Dalam menerima pesanan, kami pun tak ingin asal-asalan. Harus disesuaikan dengan kesibukan anggota kelompok,” ucap dia.

Advertisement

Dede mengungkapkan ia belum mengetahui kendala yang akan dihadapi di depan. Namun, manajemen waktu akan terus ia perhatikan. Hal itu akan disinkronkan dengan kekuatan, kelemahan, serta peluang yang dimiliki kelompok tersebut.

“Kami siap melakukan inovasi dalam usaha kami ini. Kami tidak takut gagal,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif