News
Sabtu, 27 September 2014 - 21:59 WIB

UU PILKADA : SBY Bersumpah Perjuangkan Pilkada Langsung

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) menyambut kunjungan kehormatan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair (kiri) di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2014). Presiden Yudhoyono dan Tony Blair melakukan pertemuan yang membahas masalah-masalah global seperti radikalisme dan konflik di kawasan Timur Tengah. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, WASHINGTON–Polemik UU Pilkada dengan mengembalikan Pilkada lewat DPRD atau menghapus Pilkada langsung belum berakhir. Sejumlah masyarakat menumpahkan kekesalan mereka terhadap SBY.

residen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Umum Partai Demokrat (PD) memahami kemarahan masyarakat yang ditimpakan kepadanya. Namun, masyarakat harus jernih melihatnya. SBY bersumpah dia akan perjuangkan Pilkada Langsung dengan 10 perbaikan.

Advertisement

“?Jadi sikap saya tetap tidak akan berubah. Setelah tidka jadi presiden nanti, saya akan terus berjuang bersama rakyat agar pilkada dilakukan secara langsung dengan perbaikan. Ini sumpah saya, meski saya sudah tidak jadi presiden?,” kata SBY sebagaimana dikutip dari Detik.

Penegasan sikap Presiden SBY ini disampaikan dalam jumpa pers di Hotel Willard Intercontinental sesaat sebelum meninggalkan Washington, DC, Amerika Serikat, Sabtu (27/9/2014) pukul 09.00 waktu setempat. SBY menjelaskan tentang Pilkada ini dengan mimik serius. Bahkan, SBY meminta maaf bila terlihat agak emosi.

“?Jernihlah melihat persoalan. Partai Demokrat dengan segala kekurangan, saya tidak boleh menyalahkan mereka. Mereka (fraksi Demokrat) bilang ke saya, pak kami dihadang, kami dipertanyakan kenapa nggak mengusulkan dari dulu-dulu,” jelas SBY.

Advertisement

SBY menyesalkan munculnya anggapan masyarakat bahwa dirinya dan PD telah membuat Pilkada via DPRD disahkan oleh DPR. Padahal, selama ini, PD tidak pernah memunculkan opsi Pilkada dipilih DPR.

“Kami tidak pernah sama sekali membuat opsi Pilkada lewat DPR. Yang kami dorong adalah Pilkada langsung dengan perbaikan-perbaikan. Karena selama 10 tahun saya memimpin, banyak ekses-ekses dan penyakit yang terjadi akibat Pilkada langsung. Saya tidak bisa menutup mata, sehingga perlu ada perbaikan-perbaikan,” kata SBY.

Dia dan PD menolak dengan tegas Pilkada lewat DPRD. ??”Kalau nanti dipilih DPRD, siapa yang akan menentukan calonnya. Sangat bisa yang menentukan adalah ketua umumnya. Akan ada top down, maunya pusat yang menentukan,” tegas SBY.

Advertisement

SBY juga membantah isu bahwa PD akan mendapatkan keuntungan dari Pilkada lewat DPRD. ?”Tidak ada untungnya untuk Demokrat. Kok dikatakan saya membuat sandiwara. Bagaimana kami bisa bermain di DPRD. Demokrat hanya punya suara 10 persen, bahkan di beberapa daerah hanya 6 persen,” tepis SBY.

Dalam jumpa pers ini, SBY menjelaskan panjang lebar mengenai ‘kisruh’ Pilkada lewat DPRD setelah ditanya wartawan. ?Hingga saat ini SBY masih menegaskan bahwa opsi yang diusung Partai Demokrat, yaitu Pilkada langsung dengan 10 syarat perbaikan ditolak semua fraksi di DPR. Karena itulah, Fraksi PD melakukan walk out.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif