Soloraya
Sabtu, 27 September 2014 - 16:00 WIB

PILKADA SOLO 2015 : Ini Manuver Demokrat di Solo Setelah Pengesahan UU Pilkada

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi DPRD Solo (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Partai Demokrat Solo menyiapkan tujuh kriteria untuk bakal calon (balon) wali kota dan wakil wali kota (wawali) dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Solo 2015 mendatang. Tujuh kriteria itu selanjutnya ditawarkan kepada para partai politik (parpol) di DPRD Solo dan kepada publik untuk meminta respons.

Format itulah yang mulai disiapkan Partai Demokrat sebagai manuver politik untuk menyikapi pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Pilkada. Sekretaris DPC Partai Demokrat Solo, Supriyanto, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (27/9/2014), mengatakan pihaknya membangun format baru dalam berkoalisi setelah mendapatkan lampu hijau dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Advertisement

“Ada perubahan format dalam koalisi baik dalam konteks pilkada langsung atau pun pilkada lewat DPRD. Kami akan menawarkan kriteria atau syarat untuk balon wali kota dan wawali untuk menjawab tantangan Solo ke depan. Syarat yang kami tawarkan minimal ada tujuh poin. Syarat ini tidak hanya untuk PAN dan Hanura, tetapi juga kepada partai lain, termasuk PDIP [Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan],” kata Supriyanto.

Sebelum menentukan tujuh kriteria itu, Supriyanto akan meminta masukkan dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat, serta masyarakat. Dia berharap meskipun mekanisme pilkada lewat DPRD, rakyat tetap memiliki peluang untuk terlibat dalam menentukan pemimpinnya.

“Syarat-syarat itu nanti diberikan berdasarkan pertimbangan akademis, pengalaman, elektabilitas, dan seterusnya. Konsep kami berbeda, bukan hanya pada penjaringan balon berdasarkan elektabilitas figur, tetapi lebih pada kualitas yang dihasilkan dari proses demokrasi ini,” tambah dia.

Advertisement

Penjaringan Internal
Sementara itu, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Solo melakukan penjaringan figur balon kepala daerah di internal kader. Penjaringan figur yang dikemas dengan pemilihan raya (pemira) itu dilakukan mulai Sabtu-Minggu (27-28/9), dengan melibatkan 1.000-an kader PKS.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PKS Solo, Abdul Ghofar Ismail, saat ditemui Solopos.com di DPD PKS Solo, Sabtu siang, mengatakan pemira itu merupakan amanat musyawarah daerah (musda) yang diadakan DPD PKS pada akhir 2010. Setelah PKS berhasil menjadi pemenang kedua pemilu legislatif (pileg) 2014, kata dia, maka target PKS selanjutnya harus bisa mengusung kader internal menjadi calon wali kota atau calon wawali.

“Pemira ini menjadi salah satu sarana untuk menentukan calon dari internal. Hasilnya apa akan menjadi pertimbangan dalam syura yang segera dilaksanakan oleh TOM [Tim Optimalisasi Musyarakah]. Pertanyaannya pun hanya dua, yakni adakah figur internal itu? Kalau ada siapa?,” terang dia.

Advertisement

Ghofar masih menaruh harapan dengan pelaksanaan pilkada lewat DPRD. Padahal dalam perhitungan matematis di atas kertas PDIP dengan kekuatan 24 kursi di DPRD bisa dipastikan menang dalam pilkada Solo 2015. “Saya kira peluang itu masih ada. Jika parpol di luar PDIP ini bersatu, saya rasa masih ada harapan untuk menang karena tinggal mencari dua suara selesai. Namun, hal itu tidak mudah,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif