News
Sabtu, 27 September 2014 - 18:30 WIB

PENIPUAN KLATEN : Anggota TNI Gadungan di Klaten Dibekuk, Tipu Hingga Puluhan Juta Rupiah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penipuan (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, KLATEN — Aksi penipuan Heri Susilo, 37, warga Kertoharjo, Madiun, yang mengaku sebagai anggota TNI harus berakhir Sabtu (27/9/2014). Lelaki yang telah menipu sejumlah warga Cawas Klaten hingga puluhan juta ini dibekuk saat sedang melintas di wilayah Kalikotes, Klaten.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pelaku sudah melancarkan aksinya di wilayah Cawas sebulan terakhir. Kepada para korbannya, Heri mengaku memiliki koneksi yang dapat memuluskan jalan menjadi pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) Surabaya. Dengan iming-iming tersebut, warga pun kepincut dan menyerahkan uang Rp3,5 juta hingga Rp40 juta kepada pelaku.

Advertisement

“Ada tiga korban yang semuanya merupakan warga Cawas. Salah seorang korban, Sumini, 40, akhirnya melapor ke Koramil setelah merasa ditipu seseorang yang mengaku anggota TNI,” ujar Danramil Cawas, Kapten Inf. Supardi, saat diminta konfirmasi Espos, Sabtu sore.

Sumini, warga Bowangan, Desa Bawak, Cawas, melaporkan Heri karena janji memasukkan anggota keluarganya ke PT KAI tak kunjung terealisasi. Padahal, dirinya sudah menyerahkan uang muka sebesar Rp3,5 juta pada pelaku yang tinggal di Barepan, Cawas, itu. Berbekal laporan tertanggal 21 September tersebut, Koramil dibantu intel Kodim mulai melakukan pengembangan kasus.

Koramil sempat berencana menjebak pelaku melalui Sumini. Perempuan itu diminta mengundang pelaku untuk melakukan pelunasan uang. “Setelah mau penyerahan (uang), tiba-tiba pelaku membatalkan pertemuan. Kemungkinan dia sudah membaca kondisi,” tutur Supardi.

Advertisement

Namun, TNI terus melakukan pengembangan dengan menyisir lokasi yang kerap dilalui Heri. Sekitar pukul 14.30 WIB, anggota Koramil melihat pelaku di sekitar SMK Kristen Kalikotes. Koramil yang dibantu intel dan provost Kodim pun langsung membekuk pelaku yang saat itu mengenakan pakaian preman. Sempat ada aksi kejar-kejaran dalam upaya penangkapan TNI gadungan.

“Sekarang pelaku masih dimintai keterangan lebih lanjut di markas Koramil Cawas. Termasuk menggali kemungkinan adanya korban lain,” sambung Supardi.

Pihaknya menambahkan keterangan tersebut bakal dilaporkan kepada Dandim dan kepolisian setempat untuk ditindaklanjuti. “Aksi ini murni kriminal. Setelah kami periksa, penindakan hukum kami serahkan ke kepolisian,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif