Jogja
Jumat, 26 September 2014 - 21:40 WIB

BANDARA KULONPROGO : Ini Penjelasan WTT tentang Aksi Penolakan Bandara

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wahana Tri Tunggal (WTT) melakukan demonstrasi penolakan bandara Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Humas Wahana Tri Tunggal (WTT) Martono berdalih aksi yang dilakukan WTT Selasa (23/9/2014) lalu sebagai bentuk kemarahan terhadap aparat yang dianggap melarang warga masuk ke lokasi sosialisasi pembangunan Bandara Kulonprogo.

Dalam aksi tersebut mereka memblokade Jalan Daendels dengan batang pohon, batu-batu, dan membakar ban.

Advertisement

“Kalau masalah pohon punya siapa dan yang menebang siapa itu cuma aksi spontan WTT,” tegasnya, Kamis (25/9/2014).

Demikian pula dengan tindakan warga anggota WTT yang menghalang-halangi warga lainnya untuk datang ke tempat sosialisasi karena WTT terlebih dulu dihalang-halangi oleh aparat.

Soal gardu ronda yang dirusak, Martono menilai gardu ronda dibuat swadaya oleh warga, jika rusak yang memperbaiki juga warga secara swadaya lagi.

Advertisement

Wakapolres Kulonprogo Kompol M Akbar Thamrin menuturkan intolerasi muncul di antara masyarakat akibat pro kontra pembangunan bandara, kendati demikian aparat keamanan tidak semata-mata menindak dengan tegas karena tidak semua hal diselesaikan dengan hukum.

“Kalau seperti sekarang masih kami antisipasi dengan tindakan preventif, kami melihat aksi-aksi WTT selanjutnya karena yang kemarin itu baru sebagian dari aksi,” terangnya.

Ia memaklumi jika reaksi WTT sedemikian keras sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap suatu proses pembangunan. Tindakan hukum, imbuh Akbar, akan diambil jika tindakan yang dilakukan WTT sudah melewati batas dan benar-benar merugikan warga lainnya.

Advertisement

Sebelumnya, Kapolres Kulonprogo AKBP Johanes  Setiawan Widjanarka mengatakan sesuai dengan kesepakatan, warga yang diizinkan mengikuti sosialisasi harus memiliki undangan dan bersikap tertib.

“Namun yang ada sekarang justru warga dari desa lain ingin ikut sosialisasi, padahal kemarin sudah ada jadwal sosialisasi di wilayah mereka, dan sebagian warga juga memaksa ingin masuk tempat sosialisasi padahal tidak membawa undangan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif