Soloraya
Kamis, 25 September 2014 - 04:41 WIB

IDULADHA 2014 : Muhammadiyah Sukoharjo Salat Id 4 Oktober

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Alun Alun Satya Negara Sukoharjo akan digunakan sebagai alah satu lokasi Salat Idul Adha warga setempat. Foto diambil Rabu (24/9/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.comSUKOHARJO- Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo Guntur Subiyantoro pihaknya berncana memperingati Hari Raya Iduladha 1435 H pada Sabtu (4/10/2014). Kepastian tersebut diambil setelah pihaknya mendapat informasi dari pimpinan Muhammadiyah Pusat.

“Kami sudah menerima surat edaran dari pimpinan pusat. Isinya antara lain menyatakan mengenai pelaksanaan puasa Arafah (9 Zulhijah 1435 H) jatuh pada Jumat Kliwon (3/10), Idul Adha (10 Zulhijah 1435 H) jatuh pada Sabtu Legi (4/10),” ujar dia ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Rabu (24/9/2014).

Advertisement

Terkait hal itu PDM Sukoharjo memberi surat edaran ke masing masing wilayah di setiap kecamatan. Diharapkan hal itu ditindaklanjuti sampai tingkat bawah sehingga warga Muhammadiyah bisa melaksanakan Salat Id tepat waktu.

Menurut Guntur, pihaknya juga telah menginstruksikan ke seluruh wilayah di Sukoharjo untuk menyiapkan tempat-tempat yang akan digunakan untuk Salat Id. Untuk Sukoharjo kota, papar Guntur, tempat yang disediakan bagi warga yang hendak menunaikan Salat Id antara lain di Alun Alun Satya Negara, Stadion Gelora Merdeka Jombor dan sebagainya.

Alun-Alun Sukoharjo
Kedua tempat itu dipilih karena memiliki areal luas sehingga diharapkan mampu menampung banyak jemaah. Meski begitu kegiatan serupa diharapkan juga dilaksanakan di masing-masing wilayah.

Advertisement

Menyingung soal kemungkinan pelaksanaan Salat Id berbeda dengan pemerintah pusat, Guntur menjelaskan tidak perlu dipermasalahkan. Pihaknya meminta masing-masing pihak saling menghormati keyakinan.

Paling tidak hal itu bisa dilaksanakan seperti ketika menghadapi awal Puasa Ramadan 2014 lalu. Karena ketika itu ada dua pihak yang mengawali puasa dengan hari yang berbeda, namun masing-masing pihak bisa saling menghormati.

Sementara itu salah seorang warga Sukoharjo, Wanto, 33, mengaku tak mempersoalkan jika pelaksanaan peringatan Idul Adha 2024 ini ada dua versi. Karena hal semacam ini dinilai telah beberapa kali dialaminya. “Untuk pelaksanaan Salat Id, nanti saya akan mengikuti lingkungan di rumah saja,” ujar dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif