Otomotif
Rabu, 24 September 2014 - 17:50 WIB

PRODUKSI MOBIL TOYOTA : BBM Naik, Produksi Mobil Toyota Bisa Turun

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Toyota (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 

Harianjogja.com, KARAWANG — PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memperkirakan tingkat produksinya bakal sedikit menurun seiring dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tapering off (penarikan stimulus) yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat.

Advertisement

Soalnya kedua kebijakan tersebut akan berpengaruh cukup signifikan terhadap likuiditas masyarakat.

“Terutama pembeli pemula atau orang yang baru pertama membeli mobil,” tutur Bob Azam, Direktur PT TMMIN, kepada detikoto di Toyota Learning Center, Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/09/2014).

Kemampuan likuiditas para calon pembeli itu sangat sensitif dikarenakan 80 persen dari mereka membeli mobil secara kredit.

Advertisement

“Paling kurang dari 10 persen (penurunan produksi TMMIN),” ucap Bob.

Sementara dengan kenaikan inflasi lembaga pembiayaan baik bank maupun non bank sangat berpotensi menaikkan suku bunga pinjaman. Terlebih dengan adanya tappering off pemerintah Negeri Paman Sam, gelontoran dana segar dari negeri itu juga akan seret.

Saat ini kapasitas terpasang TMMIN mencapai 250 ribu unit dan telah terpakai 210 ribu unit dan produksi engine 200 ribu unit. Dari jumlah produksi tersebut, 50 persen diantaranya diekspor.

Advertisement

“Sebab TMMIN merupakan basis produksi untuk wilayah Asia – Pasifik,” kata Bob.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif