Jogja
Rabu, 24 September 2014 - 07:40 WIB

PEMBUNUHAN JANDA : Ini Kata Warga Tentang Sosok Korban

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, JOGJAKepergian Erwina Susi Widia Artanti, 58, untuk selamanya, menggemparkan warga Komplek Perumahan Dukuh Asri, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron. Janda dari tiga anak ini dikenal warga sebagai sosok yang rajin beribadah. Ia juga senang bergaul dengan masyarakat meski sedikit tertutup.

Hendra Edi Kusuma, Sekretaris RT 80 RW 17, Perumahan Dukuh Asri, kaget mendengar Erwina meninggal dunia dengan tidak wajar. Sekitar pukul 09.00 WIB seusai mengantarkan anaknya sekolah, ia diberitahu salah satu warganya meninggal dengan kondisi mengenaskan, dengan berlumuran darah. Hendra mengaku kenal korban sudah lama. Menurut dia, Erwina seorang single parent tetapi tidak pernah aneh-aneh. Korban sibuk dengan berbagai aktivitas, mulai dari buka warung kecil, menerima pesanan masakan dari tamu homestay yang tak jauh dari rumahnya dan korban juga rajin ke gereja.

Advertisement

Hendra terakhir kali berkomunikasi dengan korban sepekan sebelum korban ditemukan tewas. Kala itu korban minta bantuan untuk dibuatkan surat kehilangan dompet berisi uang Rp1,7 juta dan surat-surat berharga, serta kartu anjungan tunai mandiri (ATM) di Jalan Malioboro. Ia pun membantu mengurus di kepolisian.

Setelah kehialngan itu, kata Hendra, korban sering mendapat telepon dari seseorang yang akan mengembalikan dompetnya. Namun Hendra tidak tahu kelanjutan dari orang yang sering menghubungi korban.

“Jarang cerita juga kalau soal orang yang sering menghubungi korban,” ujar Hendra.

Advertisement

Korban selama ini tinggal sendirian di rumahnya setelah ditinggal suaminya pada tahun 2000 lalu. Dua anak perempuannya tinggal di Bali. Sementara seorang anak laki-lakinya tinggal di Jakarta.

Soal tamu gelap yang sering menghubungi korban juga diakui oleh kakak ipar korban Prawoto Adi Sudarwo. Namun sejak tiga hari terakhir korban jarang cerita lagi soal tamu yang sering menghubunginya. Jarangnya komununikasi itu karena Prawoto tinggal di Jakarta.

“Sejak tiga hari terakhir katanya memang sering ada tamu,” ujar Prawoto.

Advertisement

Dia berharap kepolisian segera mengungkap pelaku yang tega membuat adik iparnya tersebut meregang nyawa dengan kondisi tidak wajar.

Kepala Polsek mantrijeron Komisaris Polisi Sugiyanta mengatakan, memang pernah menerima laporan kehilangan dompet dari korban. Namun, dia masih akan mendalami kaitannya dengan dugaan pembunuhan tersebut. Polisi masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari saksi-saksi serta barang bukti untuk mengugkap pelaku pembunuhan tersebut.

“Kita masih mendalami pelakunya,” tegas Sugiyanta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif