News
Selasa, 23 September 2014 - 09:05 WIB

SOLOPOS HARI INI : Kepala Daerah Isi Kabinet Jokowi-JK, Rencana Penghapusan Linmas hingga Asian Games 2014

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Depan Harian Umum Solopos Edisi Selasa, 23 September 2014

Solopos.com, SOLO – Capres terpilih, Jokowi, mengisyaratkan akan merekrut para kepala daerah berprestasi masuk jajaran kabinetnya. Sementara itu PAN tidak menjamin tetap berada dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Berita ini jadi headline di Harian Umum Solopos hari ini, Selasa (23/9/2014).

Selain itu, ada kabar dari rencana penghapusan hansip. Pemerintah membantah telah membubarkan Pertahanan Sipil (Hansip) melalui pencabutan Keppres Nomor 55 Tahun 1972 tentang Penyempurnaan Organisasi Pertahanan Sipil (Hansip) dan Organisasi Perlawanan dan Keamanan Rakyat (Wankamra).

Advertisement

Simak rangkuman beritanya bersama berita seputar Asian Games 2014 dalam Solopos Hari Ini, berikut;

PEMERINTAHAN BARU: Kepala Daerah Isi Kabinet

Calon presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mengisyaratkan akan merekrut para kepala daerah berprestasi masuk jajaran kabinetnya. Sementara itu Partai Amanat Nasional (PAN) tidak menjamin tetap berada dalam Koalisi Merah Putih (KMP).

Advertisement

PAN tak membantah ada tawaran untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi-JK mendatang. ”Ada beberapa nama kepala daerah yang masuk dalam kandidat. Soal nama kamu [wartawan] jangan ikut ngurusi,” ucap Jokowi di Balai KotaJakarta, Senin (22/9).

Jokowi mengaku tidak hafal berapa jumlah pasti kepala daerah yang masuk dalam daftar kandidat menterinya. Mantan Wali Kota Kota Solo ini memiliki perhitungan khusus untuk para kepala daerah yang masuk dalam daftar calon menteri. ”Harus dikalkulasi apakah lebih bagus untuk membangun daerahnya atau bisa ditarik untuk kepentingan nasional,” lanjut Jokowi.

Berapa kepala daerah yang sering disebut namanya layak duduk dalam jajaran kabinet antara lain Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini; Bupati Bantaeng (Sulawesi Selatan), Nurdin Abdullah; Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; Gubernur Kalimantan Selatan, Agustin Teras Narang; Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

(Baca Juga: Joko Widodo Terima 6 Usulan Nama Kabinet, Kata Jokowi Ada Kepala Daerah Jadi Menteri, Jatah 2 Menteri bagi PPP dan PAN, Jokowi: Siapa yang Ngasih?, Sukarelawan Jokowi-JK Setuju Partai dari Luar Koalisi Bergabung)

Advertisement

DUNIA PENYIARAN: Berkat Sandiwara, Pamor Radio Terangkat

Di era 1980-1990-an sandiwara radio mencapai masa jayanya. Bahkan tak sedikit sandiwara radio diangkat ke layar lebar misalnya Catatan Si Boy dan Saur Sepuh. Bagaimana nasib sandiwara radio di era digital sekarang ini? Berikut laporan wartawan Solopos, Mahardini Nur Afifah.

Gempuran sinetron yang masif membuat rating sandiwara radio terus merosot. Puncaknya sekitar 2005, serial yang dulunya sempat menjadi magnet bagi industri penyiaran radio, dihentikan pemutarannya.

Station Manager Solopos FM, Suwarmin, Senin (22/9), mengatakan drama radio merupakan salah satu pilihan untuk mengangkat pamor radio.

Advertisement

ASIAN GAMES 2014: Indonesia Jumpa Korut di 16 Besar

Tren apik Timnas Indonesia U-23 harus ternoda saat melakoni laga pamungkas Grup E kontra Thailand di ajang Asian Games 2014. Setelah menang besar dalam dua partai sebelumnya, Garuda Muda malah terkapar ketika meladeni Thailand di Incheon Football Stadium, Senin (22/9).

Di laga terakhir ini Indonesia takluk 0-6 dari Thailand. Kekalahan telak ini membuat skuat asuhan Aji Santoso gagal menjadi juara grup. Meski meraih hasil buruk, Garuda Muda tetap lolos sebagai runner up dan akan berjumpa dengan Korea Utara selaku juara Grup F di babak 16 besar.

(Baca Juga: Hanya Tambah Satu Medali, Indonesia Kini di Posisi 14, Perburuan Medali Emas Untuk Indonesia Masih Terus Berlangsung, Lagi, Wushu Sumbang Medali Perak Untuk Indonesia)

Advertisement

PERTAHANAN SIPIL: Linmas Tidak Dibubarkan

Pemerintah membantah telah membubarkan Pertahanan Sipil (Hansip) melalui pencabutan Keppres Nomor 55 Tahun 1972 tentang Penyempurnaan Organisasi Pertahanan Sipil (Hansip) dan Organisasi Perlawanan dan Keamanan Rakyat (Wankamra).

”Tidak ada dibubarkan, hanya landasan hukum yang berbasis pertahanan tidak dipakai lagi,” ujar Dirjen Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Agung Mulyana, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/9).

Agung menjelaskan dalam perkembangannya, satuan Hansip yang tujuan awalnya membantu masyarakat dalam pengamanan nasional, kini membantu masyarakat dalam kegiatan sosial seperti kematian, hajatan, dan pembentukan dapur umum. Hansip juga tidak pernah menjalani pelatihan kemiliteran.

”Maka dari itu kemudian nama Hansip sebenarnya sudah diubah menjadi Linmas (Perlindungan Masyarakat) tahun 2002,” ujar dia. Masalahnya, kata dia, meskipun telah berubah menjadi Linmas, tetapi terjadi ketidaksesuaian, karena keppres yang menjadi acuan masih menggunakan Keppres Hansip yang esensinya untuk pertahanan dan ketahanan negeri.

Sedangkan Linmas lebih mengarah kepada perlindungan masyarakat. ”Kami ingin mengembangkan fungsi hansip supaya dia lebih mampu dalam penangnanan penanggulangan bencana, sebelum BNPB [Badan Nasional Penanggulangan Bencana] datang.

Advertisement

Tugas ini tidak sesuai dengan aturan Hansip yang mengacu kepada Keppres Nomor 55 Tahun 1972,” kata Agung.

(Baca Juga: Pemkot Solo Pastikan Linmas Tak Dibubarkan, 1.750 Linmas di Solo Terancam Menganggur, Politisi Tak Bisa Apa-Apa)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif