News
Selasa, 23 September 2014 - 06:00 WIB

PENATAAN STASIUN JEBRES : Asongan Tetap Nekat, PT KAI Ancam Tutup Stasiun Jebres Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta (Iskandar/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO–PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengancam menutup Stasiun Jebres sebagai stasiun pemberhentian sejumlah kereta api ekonomi.

Petinggi PT KAI siap merealisasikan ancaman apabila sejumlah pengasong masih nekat berjualan di dalam peron dan atau di kereta api.

Advertisement

Selama ini Stasiun Jebres menjadi pemberhentian tujuh kereta api sejak pukul 16.00 WIB-03.00 WIB dini hari di antaranya Kereta Api Brantas, Matarmaja, Krakatau, Majapahit, dan lain-lain.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, pernyataan itu disampaikan pucuk pimpinan PT KAI setelah menerima laporan dari sejumlah penumpang yang mengeluh di media sosial.

Mereka mengeluh tentang sejumlah pengasong yang naik ke kereta api untuk berjualan saat malam hari. Manajemen lantas memberi batas waktu untuk menyelesaikan persoalan selama satu pekan terhitung Selasa-Senin (16-22/9/2014).

Advertisement

PT KAI Daops VI/Yogyakarta pun membuat posko pengasong di dalam peron di Stasiun Jebres sejak Selasa pekan lalu.

Posko dijaga secara bergiliran sekitar 100 personel dari polisi khusus kereta api (Polsuska), TNI, Polri, POM AD, dan tenaga bantuan dari pegawai PT KAI setiap hari.

Tak Hanya Solo
Manager Humas PT KAI Daops VI/Yogyakarta, Bambang Setiyo Prayitno, menuturkan persoalan pengasong terjadi di sejumlah wilayah. Seperti beberapa wilayah di Daops VI/Yogyakarta, yakni stasiun Jebres, Klaten, dan Sragen.

Advertisement

“Posko untuk menertibkan pengasong dan menghalau kegiatan mengasong di dalam peron dan kereta api. Kami hanya ingin meningkatkan pelayanan kepada konsumen. Kami juga menegakkan UU Nomor 23 Tahun 2007 Pasal 199 tentang Perkeretaapian dan KUHP Pasal 167 ayat (1),” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com, Senin (22/9).

Bambang mengatakan posko pengasong dipertahankan hingga proses sterilisasi Stasiun Jebres rampung. Salah satu bentuk sterilisasi adalah penutupan akses jalan selain pintu masuk dan keluar stasiun.

“Memang betul Dirut [PT KAI] akan menghentikan Stasiun Jebres sebagai stasiun pemberhentian apabila sejumlah pengasong masih nekat berjualan di dalam peron dan kereta api. Tetapi itu akan merugikan masyarakat. Maka kami berupaya. Oleh karena itu beberapa waktu lalu kami koordinasi dengan Pemerintah Kota [Pemkot] Solo,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif