Soloraya
Selasa, 23 September 2014 - 13:30 WIB

KECELAKAAN KARANGANYAR : Jalan Pagi, Kakek 70 Tahun di Karanganyar Tewas Tersambar KA Malabar

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta api (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, KARANGANYAR — Seorang kakek asal Dusun Kebak, Desa Jetis, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar, Slamet Cipto Darmono, tewas setelah tersambar Kereta Api (KA) Malabar jurusan Malang-Bandung, Selasa (23/9/2014), sekitar pukul 03.33 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, kakek berusia 70 tahun itu kerap berjalan kaki saat pagi hari di lingkungan tersebut. Diduga kurang berhati-hati saat kereta api melintas, tubuh pria setinggi 150 sentimeter itu tersambar.

Advertisement

Peristiwa nahas itu bermula saat penjaga palang pintu rel kereta api di desa setempat melaporkan adanya kecelakaan di lokasi yang tidak jauh dari tempatnya berjaga. Warga yang mendapati laporan langsung menyisir sepanjang rel kereta api.

Benar saja, sesosok tubuh yang masih dalam kondisi utuh ditemukan terlentang di pinggir rel kereta. Kondisi kepala yang luka berat diduga menjadi penyebab tewasnya warga RT 003/RW 009 Dusun Kebak, Desa Jetis, Kecamatan Kebakkramat itu.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Sinung Wardana, menerangkan warga melaporkan musibah kecelakaan tersebut sekitar pukul 03.57 WIB. Tim tiba di lokasi pukul 04.29 WIB, dan langsung mengevakuasi jasad korban.

Advertisement

“Kami langsung mengevakuasi korban yang masih dalam kondisi utuh, dengan luka berat di kepala. Hasil penelusuran di lokasi, korban diduga terseret sekitar 200 meter dari lokasi semula korban berada,” terang dia di ruangan kerjanya, Selasa. Proses evakuasi diwarnai isak tangis istri dan keluarga korban.

Kapolsek Kebakkramat, AKP Dwi Erna Rustanti, mengatakan usai evakuasi dilakukan, petugas kepolisian langsung mengidentifikasi jasad korban dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Lantaran tak ada unsur kesengajaan dalam kecelakaan itu, tubuh Cipto langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamankan.

Korban dimakamkan hari itu juga di tempat permakaman umum (TPU) desa setempat. “Kami langsung menyerahkan jasad kepada keluarga untuk dimakamkan. Usianya sudah 70 tahun dan pikun. Kemungkinan juga kondisi sebelumnya juga tidak sehat,” pungkas dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif