News
Selasa, 23 September 2014 - 01:30 WIB

ISIS DI INDONESIA : 4 WNA Uighur yang Ditangkap di Poso Sangat Terlatih

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi teroris (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JAKARTA — Penetapan status tersangka dan penahanan kepada empat WNA suku Uighur (yang mengaku sebagai warga Turki) bukan berdasarkan pengakuan, akan tetapi berdasarkan pengembangan fakta. Polisi pun masih menyelidiki kaitan mereka dengan jaringan ISIS di Indonesia.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan hingga kini keempatnya masih mengklaim tujuannya ke Indonesia sebagai turis. “Mereka belum ngaku hingga kini, jadi penahanan ini bukan karena pengakuan,” katanya, Senin (22/9/2014).

Advertisement

Menurutnya, pengakuan akan berwisata ke Poso merupakan hal yang tidak lazim bagi turis asing, karena kota tersebut merupakan daerah yang tidak nyaman sebagai tempat pariwisata. Oleh karena itu, kata Boy, dugaan akan bergabungnya mereka dengan jaringan teroris pimpinan Santoso di Poso sangat kuat.

Namun, soal kebenaran keempatnya merupakan anggota ISIS masih diterlusuri lebih lanjut karena belum adanya fakta riil yang menunjukkan indikasi itu. Dia menyampaikan jika melihat kronologi penangkapan terhadap keempatnya, kemampuan empat orang suku Uighur itu tidak diragukan.

Pasalnya, ketika dilakukan penyergapan oleh polisi, keempatnya berhasil kabur ke daerah pegunungan dan baru berhasil ditangkap 10 jam kemudian. “Justru yang bisa lolos mereka, bukan WNI. Militansinya tidak diragukan lagi,” papar Boy.

Advertisement

Selain itu, keempatnya masuk ke Indonesia berbekal visa Indonesia dan paspor Turki yang palsu. Melihat kondisi itu, sambung Boy, sangat terlihat adanya bantuan dari pihak lain. “Jadi ini sudah jelas sekali kejahatan transnasionalnya. Dan yang akan kami kembangkan apa peranan mereka tersebut,” jelas Boy.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif