News
Selasa, 23 September 2014 - 09:20 WIB

SAPI PEMAKAN SAMPAH : Waspadai Sapi Pemakan Sampah!

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sapi pemakan sampah tidak layak kurban. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Harianjogja.com, BANTUL— Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul mengimbau agar masyarakat mulai mewaspadai peredaran sapi untuk kebutuhan kurban pada Hari Raya Idul Adha yang tinggal dua pekan kedepan. Sapi yang dipelihara pemiliknya di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) sebaiknya dihindari menjadi hewan kurban.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Bantul Witanta mengimbau masyarakat lebih teliti dalam memilih atau membeli hewan kurban. Sosialisasi dan pengenalan sapi atau kambing sehat setiap tahun sudah diberikan petugas ke kelompok masyarakat, termasuk panitia kurban dan pengurus masjid di Bantul.

Advertisement

“Kalau bisa hindari sapi pemakan sampah yang biasanya hidup di TPAS karena lebih rentan membawa penyakit,” katanya ditemui kantornya, Senin (22/9/2014).

Witanta menambahkan sapi yang dipelihara liar dan pemakan sampah rentan mengkonsumsi makanan yang membahayakan seperti plastik maupun logam lain. Jenis sapi pemakan sampah ini termasuk membahayakan kesehatan manusia. Diakui Witanta yang juga dokter hewan, selama ini pihaknya belum bisa melakukan pengawasan langsung jalur penjualan sapi-sapi pemakan seperti dijumpai di TPAS Bantul di Kecamatan Piyungan. Namun, imbuh dia, sapi yang berasal dari TPAS termasuk sapi yang kerap dijual pada hari kurban.

“Hanya ya tidak tahu kemana jalurnya mereka kirim (jual),” imbuh Witata memprediksi sasaran pasar luar DIY sasarannya.

Advertisement

Ia menambahkan setiap memasuki Hari Kurban Pemkab tak segan-segan menggelar sosialisasi masyarakat agar mengenal kualitas kesehatan sapi dan kambing. Diharapkan, ternak yang dipilih menjadi hewan kurban merupakan ternak yang sehat dalam pemeliharaan pemiliknya dan telah dinyatakan sehat oleh dokter hewan.

Pantauan di lakukan Harianjogja.com, di sekitar TPA Piyungan memang ada banyak populasi sapi yang setiap hari memakan sampah kiriman dari berbagai wilayah DIY ini. Sapi yang mengkais-kais sampah ini ada beberapa milik warga sekitar dan sebagian lain milik pekerja pengepul sampah TPAS setempat yang menjadi salah satu tabungan mereka yang siap jual menjelang hari kurban.

“Nanti ikut saya jual mendekati kurban pas harganya baik,” singkat seorang pemulung enggan namanya disebutkan.

Advertisement

Menurut pria bertahun-tahun pemilah sampah di TPAS Piyungan ini, tidak mengetahui pasti kemana peliharaannya dijual. Pasalnya, memang ada pedagang sapi yang datang membeli ke lokasi.

“Kami tidak perlu repot-repot membawa ke pasar biasanya sudah ada yang datang,” tambahnya.

Kriteria sapi sehat konsumsi

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif