News
Senin, 22 September 2014 - 08:50 WIB

RAKERNAS PDIP 2014 : Mega Jadi Ketum Lagi, PDIP Dinilai Gagal Lakukan Regenerasi

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri (Dok/JIBI/Bisnis)

Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri (Dok/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Pengamat menilai Megawati Soekarnoputri telah gagal melakukan regenerasi kepemimpinan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), menyusul kesediaan untuk kembali memimpin PDIP periode 2015-2020.
Menurut pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Budi Setyono, seharusnya Mega sudah  jauh-jauh hari menyiapkan kader penggantinya.
”Kalau Mega bersedia kembali memimpin PDIP, maka regenerasi di tubuh PDIP tidak berjalan. Mega pun gagal melakukan regenerasi kepimpinan,” katanya dihubungi Espos di Semarang, Minggu (21/9/2014).
Padahal, lanjut dia, dari segi usia Mega juga sudah terlalu tua untuk memimpin partai politik (parpol) sebesar PDIP.
Seperti diketahui puteri Presiden pertama Indonesia, Soekarno ini, kelahiran 23 Januari 1947, sehingga sudah berusia 67 tahun.
”Ketua umum parpol lain sudah berganti beberapa kali, Ketua Umum PDIP belum berganti,” sindir Budi.
Masih dipertahankannya figur Mega oleh elite PDIP, menurut Dosen FISIP Undip ini, sebagai langkah antisipasi berpindahnya kepemimpinan di luar trah Soekarno.
Sebab berkembang rumor, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memiliki potensi untuk menjadi ketua umum partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
”Isunya Jokowi akan mengambilalih PDIP, sehingga sebagai langkah antisipasi elite PDIP mempertahankan Mega sebagai ketua umum partai,” ungkapnya.
Kondisi ini, ujar Budi, merupakan suatu ironi, karena di satu sisi PDIP memperjuangkan demokratisasi melalui pilkada langsung, tapi elite PDIP malah tidak menjalankan demokrasi.
Dengan terhambatnya proses demokrasi di tubuh PDIP,  maka akan mematikan kader-kader terbaik partai yang memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk tampil memimpin.
”Mereka [kader terbaik PDIP] tidak akan berani muncul, karena merasa akan percuma,” ujarnya.
Seperti diberitakan, (Solopos, 21/9), Ketua Umum PDIP, Megawati menyatakan kesediannya kembali memimpin partai.
Kesediaan ini setelah peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di Semarang dalam salah poin rekomendasinya mengusulkan Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDIP pada periode 2015-2020.
“Rakernas IV PDIP secara bulat dan aklamasi mengusulkan Ibu Megawati Soekarnoputri untuk memimpin PDIP pada periode 2015-2020 yang akan diputusakan dan ditetapkan pada Kongres IV pada 2015,” ujar Ketua DPP PDIP, Puan Maharani membacakan rekomendasi pada penutupan rakernas di Marina Convention Center, Kota Semarang, Sabtu (20/9) malam.
Alasan, mengusulkan Mega karena ideologi hadir sebagai pengarah sekaligus landasan bagi kebijakan pemerintah negara, sehingga dibutuhkan seorang pemimpin partai yang berkarakter ideologis, konsisten, dan memiliki komitmen yang kuat untuk memimpin, mengawal, dan mengarahkan ideologi partai dalam pemerintahan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif