Jateng
Senin, 22 September 2014 - 23:50 WIB

IDULADHA 2014 : Monitoring di Kudus, Belum Ada Hewan Kurban Berpenyakit

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

ilustrasi (JIBI/dok)

Kanalsemarang.com, KUDUS  – Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belum menemukan ternak yang hendak dijadikan kurban mengidap penyakit membahayakan.

Advertisement

“Dari hasil monitoring yang dilakukan di sejumlah pasar hewan, pengepul, serta kelompok peternak belum ditemukan ternak yang berpenyakit menular,” kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus Sadiyah seperti dikutip Antara, Senin (22/9/2014).

Ia mengatakan, ternak yang biasanya dijadikan kurban ada pula yang berasal dari sejumlah daerah, seperti sapi dari Kabupaten Blora, Pati, dan Tuban.

Advertisement

Ia mengatakan, ternak yang biasanya dijadikan kurban ada pula yang berasal dari sejumlah daerah, seperti sapi dari Kabupaten Blora, Pati, dan Tuban.

Sementara kerbau berasal dari Kabupaten Muntilan dan Grobogan.

Upaya lain mencegah peredaran hewan kurban berpenyakit, kata dia, Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kudus memberikan pemeriksaan kesehatan serta pengobatan terhadap hewan ternak yang terindikasi diserang penyakit hati.

Advertisement

Rencananya, kata dia, pekan ini juga akan digelar pelatihan menyembelih hewan kurban sesuai syariat dan higienis serta upaya mengetahui hewan kurban tersebut dalam kondisi sehat atau tidak.

Peserta pelatihan, meliputi modin, jagal, dan panitia kurban yang selama ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Kudus.

Ia mengakui, harga jual hewan ternak pekan ini mengalami kenaikan secara bervariasi.

Advertisement

Untuk harga jual sapi, katanya, sebesar Rp38.000 per kilogram dan kambing antara Rp2,5 juta hingga Rp3 juta, sedangkan kerbau bisa mencapai 17 juta per ekor.

Meskipun tidak menemukan adanya hewan kurban yang mengidap penyakit, katanya, petugas tetap melakukan pengawasan di sejumlah lokasi penyembelihan hewan kurban.

“Pengawasan hewan kurban dari luar daerah juga perlu diperketat dengan menerjunkan petugas untuk memantau dan sekaligus memeriksa hewan kurban yang masuk,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif