Jogja
Senin, 22 September 2014 - 16:40 WIB

IDULADHA 2014 : Harga Hewan Kurban Mulai Meninggi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendekati Iduladha peternak dan warga mulai menjual sapi dan kambing untuk kurban di Pasar Hewan Pengasih, Jumat (19/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Penjualan hewan kurban di Kulonprogo mulai marak. Meski perayaan Iduladha masih dua pekan lagi, harga hewan kurban sudah bergerak naik.

Diyono, 44, warga Hargorejo, Kokap mengatakan kambing miliknya sudah cukup umur untuk dijual sebagai hewan kurban. Dia menyebut saat ini kenaikan harga belum begitu tinggi, hanya di kisaran 20% dari harga normal.

Advertisement

“Tapi ini saya baru tawar menawar dulu karena harga dari pembeli belum ada yang cocok. Sambil menunggu harga yang lebih tinggi belum akan saya lepas,” ujar Diyono saat ditemui Harianjogja.com di Pasar Hewan Pengasih, akhir pekan lalu.

Untoro, 41, pedagang kambing asal Palihan, Temon mengatakan, saat ini banyak warga yang mulai menjual ternak kambing. Harga kambing di pasar tersebut dilego antara Rp2 juta sampai Rp2,5 juta.

“Harga sekarang ini masih rendah. Kenaikan baru sekitar Rp100.000 sampai Rp200.000. Biasanya nanti H minus tujuh kenaikan bisa mencapai Rp500.000 per ekor,” papar Untoro.

Advertisement

Sementara untuk sapi, harga juga masih belum terlalu tinggi. Harga sapi siap kurban berkisar dari Rp15 juta hingga Rp21 juta. Hal tersebut disampaikan Pawiro Jasman, 74, peternak sapi Dusun Sanggrahan Lor, Desa Bendungan, Wates.

“Harga minimal untuk satu ekor sapi sekitar Rp17,5 juta. Kalau mau yang Rp15 juta juga ada, tapi umumnya yang layak itu sekitar Rp17 juta ke atas,” papar Pawiro.

Dia mengatakan pembelian sapi sudah mulai ramai menjelang Lebaran Haji. Meski volume penjualan belum terlalu besar, namun sejumlah warga mulai membeli sapi kurban lebih awal. Pawiro mengaku, kebanyakan pembeli datang langsung ke peternakan untuk
memilih sendiri sapi yang akan digunakan untuk kurban.

Advertisement

“Kalau hari ini [kemarin] sapi yang saya bawa ke pasar hanya delapan dan baru ada yang menawar. Tapi kalau di rumah, sudah ada lebih dari sepuluh ekor yang terjual untuk kurban. Kebanyakan langsung beli, karena kalau beli awal harga masih belum terlalu tinggi,” jelas Pawiro.

Jenis sapi yang dijual juga beragam, namun saat ini yang masih menjadi primadona adalah jenis sapi Limousin. Namun, selain sapi yang diternakan di Kulonprogo, ada pula sapi-sapi yang didatangkan dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Purwanto, 44, salah penjaga kandang sapi di Pengasih mengatakan, sebagian besar sapi yang dijual untuk kurban didatangkan dari Jawa Tengah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif