Jogja
Senin, 22 September 2014 - 06:20 WIB

Festival Kuliner Banjaroya Tampilkan Panganan Berbahan Durian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu stand kuliner di Festival Kuliner Banjaroya, Minggu (21/9/2014). (Foto Dok Panitia)

Harianjogja.com, KULONPROGO – Festival Kuliner Banjaroya sajikan panganan lokal berbahan baku jagung, singkong hingga durian. Festival tersebut digelar di Rest Area Pasar Bendo, Desa Banjaroya, Minggu (21/9/2014).

Acara yang digelar sejak Sabtu (20/9/2014) itu menampilkan olahan-olahan tradisional. Koordinator Festival Banjaroyo Rokhmadu Inuhayi mengatakan, festival tersebut terbagi atas empat kategori, yakni singkong dan iwak kali atau ikan sungai pada hari pertama.

Advertisement

“Selain itu, makanan olahan jagung dan durian pada hari kedua. Festival ini diikuti 100 peserta, setiap kategori diikuti 25 peserta,” ujar Rokhmadu di sela-sela acara.

Dia mengatakan, empat bahan baku tersebut cukup melimpah di Desa Banjaroya. Selain singkong, durian dan jagung, iwak kali juga banyak ditemui di Sungai Progo yang melintasi desa tersebut.

“Tujuan festival ini juga tak hanya mengenalkan potensi wisata di desa kami. Kami juga ingin lebih kreatif dalam mengolah sumber bahan makanan yang melimpah di Desa Banjaroya, agar dapat memberikan sajian menarik bagi para wisatawan,” jelas Rokhmadu.

Advertisement

Pakar Kuliner Indonesia William Wongso mengungkapkan, acara semacam ini sebaiknya dapat terus digelar. Menurut dia, dengan digelar festival makanan rakyat tersebut, masyarakat dapat semakin mengenal kearifan lokal di pedesaan.

“Ada keunikan makanan yang diolah di desa ini. Saya baru tahu kalau durian tidak hanya dagingnya saja yang dapat diolah. Ternyata biji atau pongge durian bisa diolah juga,” ungkap William.

Lebih lanjut William mengatakan, potensi kaliber yang ada di daerah dapat digali dan dieksplorasi ke dalam berbagai olahan makanan. Dia juga berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan potensi makanan daerah di seluruh Nusantara.

Advertisement

“Mungkin makanan tersebut bisa dijadikan menu jamuan kenegaraan. Apalagi kalau bisa masuk ke istana, pasti potensi makanan lokal dapat langsung dikenal luas,” imbuh William.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif