News
Minggu, 21 September 2014 - 10:39 WIB

TEROR ISIS : ISIS Rebut Belasan Desa dan Sembelih Warga Kurdi, 60.000 Orang Lari ke Turki

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tentara Turki mengawasi warga Kurdi yang melarikan diri ke perbatasan, Jumat (19/9/2014). (JIBI/Solopos/Reuters/stringer)

Solopos.com, SURUC — Sekitar 60.000 warga Kurdi Suriah kabur ke Turki setelah militan Islamic State (IS) atau ISIS menguasai belasan desa di perbatasan Suriah-Turki Jumat-Sabtu (19-20/9/2014).

Seorang deputi Perdana Menteri Turki mengungkapkan puluhan ribu warga sipil itu lari ke Turki dalam 24 jam terakhir. Turki membuka perbatasan sejak setelah warga Kurdi mulai meninggalkan rumah-rumah mereka. Turki juga menyiapkan kamp-kamp pengungsi di wilayah perbatasan.

Advertisement

Warga Kurdi ketakutan setelah militan ISIS berada hanya berjarak 15 km dari kota Ayn al Arab atau Kobani (dekat perbatasan Turki). Pemerintah lokal Kurdi khawatir akan terjadi pembantaian di Kobani. Pasalnya, kota strategis tersebut telah memblokade akses militan ISIS di utara Suriah.

Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan sedang bersiap melakukan serangan udara di Suriah untuk menghentikan pergerakan ISIS. Militan ISIS kini menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah untuk memproklamasikan kekhalifahan Islam.

Pasukan AS menyatakan telah membombardir Irak utara setelah pemerintah Irak meminta bantuan. Namun belum jelas kapan dan di mana AS akan melakukan serangan udara karena terkait penolakan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.

Advertisement

Lokman Isa, seorang petani Kurdi, mengatakan dia lari dari rumah bersama keluarganya bersama 30 keluarga lain setelah militan ISIS memasuki Desa Celebi, tempat tinggalnya. Menurutnya, pasukan Kurdi tidak bisa mengimbangi militan ISIS karena hanya mengandalkan senjata ringan.

“Mereka [militan ISIS] telah menghancurkan setiap tempat yang mereka datango. Kami melihat apa yang mereka lakukan di Sinjar, Irak, dan kami lari dalam ketakutan,” kata Lokman saat tiba di Suruc, Turki, dikutip Reuters, Minggu (21/9/2014).

Hal serupa juga dikatakan Abdullah Siran, seorang teknisi 24 asal Kurdi yang baru saja tiba melintasi perbatasan. Dia menceritakan perjalanannya yang penuh dengan horor. Siran berasal dari sebuah desa yanhg berjarak 10 km dari Kobani.

Advertisement

“IS datang dan menyerang, kami meninggalkan desa bersama para wanita, dan sejumlah pria mengawal dari belakang. ISIS membunuh banyak orang di desa kami, memenggal leher warga. Kami takut mereka akan memotong leher kami juga.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif