Jogja
Minggu, 21 September 2014 - 22:14 WIB

Perceraian Kian Marak, Pemuda Kampung Ini Gelar Lomba Gendong Istri

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana lomba gendong istri di Dusun Tumpak Ngawu, Playen Gunungkidul, Sabtu (20/9/2014).

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Tingginya angka perceraian di Gunungkidul membuat generasi muda di Dusun Tompak, Ngawu, Playen prihatin. Guna membina harmonisasi dalam berkeluarga, bertepatan dengan acara rasulan yang digelar Sabtu (20/9/2014), mereka menggelar lomba gendong istri di ladang yang berlumpur.

Tercatat sebanyak 25 pasangan mengikuti perlombaan tersebut. Panasnya matahari tak menghalangi semangat peserta di ladang yang berlumpur. Genangan air makin mempersulit bagi pasangan suami istri (pasutri) untuk bisa menyelesaikan perlombaan.

Advertisement

Peserta harus menyelesaikan medan berlumpur sejauh 25 meter.Caranya, peserta laki-laki harus menggendong pasangannya pulang pergi dari titik start.

Saat lomba berlangsung, banyak peserta yang berjibaku menyelesaikan medan yang berlumpur. Malahan, banyak pula peserta yang harus jatuh bangun dalam ladang yang penuh digenangi air tersebut.

Kontan saja, saat ada peserta yang jatuh dan bermandikan lumpur, langsung disambut gelak tawa dari ratusan penonton yang hadir.

Advertisement

Meski peserta harus susah payah menyelesaikan lomba, tak ada hadiah yang wah dari perlombaan tersebut. Sebab, hadiah diberikan, hanya sebatas alat pelengkap kebutuhan rumah tangga, mulai dari kompor gas dua tungku, hingga hadiah kejutan laniinya.

Namun, tujuan utama diadakan lomba, yakni sebagai sarana mempererat hubungan antar suami istri. “Tujuan dari kegiatan lomba, untuk menghangatkan kembali hubungan suami istri. Mungkin, dengan lomba itu bisa mengingatkan kembali masa-masa indah saat berpacaran dulu,” kata Ketua Karang Taruna Dusun Tompak, Suharjono, saat ditemui di sela-sela acara.

Menurut dia, kegiatan ini juga sebagai bentuk keprihatinan terhadap tingginya angka perceraian di Gunungkidul. Harapannya, lomba gendong istri untuk mengingatkan kepada seluruh warga, apabila sudah berkomitmen dalam membina bahtera rumah tangga, harus siap terhadap segala risikonya, baik dalam keadaan suka maupun
duka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif