Soloraya
Minggu, 21 September 2014 - 18:00 WIB

PERAMPOKAN WONOGIRI : Proyektil Masih di Kepala, Korban Tak Kunjung Ditangani RS Wonogiri

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Misdiyanti menunggui anaknya, Yuning Nurdianti, 33, warga Dusun Craken, Desa Sumberharjo, Kabupaten Pacitan, Jatim yang menjadi korban perampokan dan dirawat di Bangsal Anggrek, RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri, Sabtu (20/9/2014). (Triyanto Hery S/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebuah tabung oksigen teronggok di dekat ranjang Bangsal Anggrek 5 RSUD dr Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri, Sabtu (20/9/2014). Sebuah selang dari tabung oksigen menjulur ke hidung seorang pasien korban dugaan perampokan, Yuning Nurdianti, 33. Warga Dusun Craken, Desa Sumberharjo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, hanya bisa berbaring telentang.

Sesekali, ibu satu anak ini merintih dan sulit berpindah posisi tidur. Selang infus dan selang oksigen menjuntai di tubuhnya. Karyawati sebuah perusahaan rokok Sampoerna di Pacitan itu berusaha tabah dan melawan sakitnya sebuah proyektil peluru yang masih bersarang di batok kepala. Tak banyak ucapan yang telontar dari ibu muda itu. komunikasi dengan anggota keluarga disampaikan dalam bahasa isyarat.

Advertisement

Saat Solopos.com berkunjung, Yuning Nurdianti berusaha menyapa tetapi tak berdaya. Kedua tangannya memegang leher dan mulutnya seperti menyatakan kesakitan. Dia ditunggui oleh kedua orangtua dan adiknya yang bernama Ririn. Suaminya merantau di Bali dan dalam perjalanan ke Wonogiri. “Kami mengetahui anak saya dirampok dari tetangga usai mendengarkan siaran radio. Kabar itu saya terima Jumat sekitar pukul 15.00 WIB dan baru sampai di rumah sakit Wonogiri petang,” ujar Misdiyati.

Ibu kandung korban tersebut bercerita, anaknya ditembak dua kali oleh pelaku yang disebut-sebut bernama Feri Surya, tetangga desa di Pacitan. “Hasil rontgen di kepala Yuning masih bersarang proyektil peluru. Informasinya, anak saya ditembak oleh pelaku sebelum dicekik dan dilempar ke jurang. Tembakan pelaku dilakukan dua kali tetapi tembakan kedua meleset. Kami ingin segera operasi tetapi hingga jam 09.00 WIB kok belum dilakukan visit dokter.”

Kegelisahan Misdiyati juga pada suaminya bernama Supriyadi dan Ririn. Ketiganya berbagi tugas. Misdiyati menunggui korban di bangsal sedangkan Supriyadi dan Ririn mencari informasi keberadaan dokter bedah RSUD dr SMS Wonogiri. “Kami sekeluarga ingin dirujuk ke Solo saja jika di Wonogiri tidak segera ditangani. Masak sejak kemarin hingga sekarang belum ada kepastian kapan operasi dilakukan. Kasihan anak saya terus menderita.”

Advertisement

Salah seorang pegawai RSUD dr SMS Wonogiri, Haryono, yang kebetulan melintas di bangsal Anggrek memfasilitasi keinginan tersebut. “Pak dokter bedah ada operasi pasien sehingga belum bisa visit ke bangsal.” Yuning Nurdianti akhirnya dirujuk ke Jogja pada Sabtu sore. Kabid Pelayanan Medik RSUD dr SMS Wonogiri, Adhi Dharma mengatakan, rumah sakit di Solo penuh sehingga dirujuk ke Jogja.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Budiarto mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani menegaskan, rilis peristiwa perampokan dilakukan Senin (22/9/2014). “Penyidik masih mengembangkan dan mengelernya sehingga rilis dijadwalkan Senin biar semuanya terbuka.”

Pelaku yang dikabarkan bernama Feri Surya warga Arjowinangun, Pacitan dilumpuhkan petugas dengan timah panas. Selain pelaku, polisi juga mengamankan sebuah sepeda motor milik korban. Diberitakan sebelumnya, peristiwa perampokan atau pencurian dengan kekerasan (curas) menimpa seorang karyawati PT Sampoerna bernama Yuning Nurdianti, 33, warga Dusun Craken, Desa Sumberhajo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat (19/9). Peristiwa berlangsung di Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Advertisement

Kasus perampokan itu terungkap saat warga sekitar menemukan korban dalam kondisi tak sadarkan diri di sebuah Jurang Gempal di Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko. Saat ditemukan kondisi korban mengalami luka memar di bagian kepala. Korban diduga didorong pelaku ke jurang namun bisa merangkak hingga pinggir jalan desa sekitar 200 meter.

Dugaan perampokan menguat karena sepeda motor beserta surat-surat milik korban yang dimasukkan ke dalam dompet hilang. Juga perhiasan emas terdiri atas cincin, kalung, gelang, anting anting beserta dua buah handphone juga lenyap. Diduga korban dirampok oleh temannya saat melakukan penagihan. Utang di antara keduanya dikabarkan senilai Rp11 juta tetapi pelaku baru mengangsur senilai Rp2,5 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif