News
Minggu, 21 September 2014 - 15:50 WIB

JOKOWI PRESIDEN : Tim Transisi segera Bubar, Rini Soemarno dkk Belum Tahu ke Mana

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi dan tim transisi pemerintahannya. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, JAKARTA — Ada yang berbeda di Rumah Transisi yang semula selalu sibuk dengan berbagai rapat dan persiapan program Jokowi-JK. Kamis (18/9/2014) siang, deputi Tim Transisi Jokowi-JK, Andi Widjajanto, tampak santai, baik aktivitas maupun penampilannya.

Andi Widjajanto baru datang lewat tengah hari. Saat dia datang, dua personel pasukan pengamanan presiden sigap membuka pintu gerbang saat Andi Widjajanto turun dari mobil jenis Sport Utility Vehicle Range Rover. Tidak lupa Andi mengalungkan tanda pengenal warna putih bertuliskan “tim transisi” untuk memudahkan paspampres mengenalinya sebagai salah satu deputi Kantor Transisi Jokowi-JK.

Advertisement

Siang itu memang belum ada aktivitas yang dilakukan oleh para deputi maupun kepala staf Kantor Transisi Jokowi-JK, Jl. Situbondo No. 10 Menteng Jakarta. Andi tampak nyentrik dengan mengenakan topi fedora, kacamata, kemeja batik warna ungu dan menggendong ransel Oakley ukuran besar.

Aktivitas Kantor Transisi memang berkurang drastis sejak Jokowi mengumumkan 34 kementerian dalam kabinet Jokowi-JK pada 15 September lalu. Secara substansi tugas 22 pokja tim transisis sudah rampung pada saat itu.

Advertisement

Aktivitas Kantor Transisi memang berkurang drastis sejak Jokowi mengumumkan 34 kementerian dalam kabinet Jokowi-JK pada 15 September lalu. Secara substansi tugas 22 pokja tim transisis sudah rampung pada saat itu.

Selanjutnya tim penyelaras akhir yang bekerja untuk mensinkronkan program antarpokja untuk mempermudah koordinasi saat implementasi di lapangan. Jika tidak ada tambahan tugas, tim transisi akan dibubarkan pada akhir September 2014.

Meski bubar, kepala staf dan deputi masih standby hingga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 20 Oktober mendatang. Tetapi setelah pelantikan, para kepala staf dan deputi ini mengaku belum dapat tugas dari presiden terpilih Jokowi.

Advertisement

Andi pun belum mendapat perintah lanjutan dari Jokowi mengenai tugas pascapembubaran tim transisi. Sejauh ini Jokowi sama sekali tidak pernah membahas nama menteri kabinet ke dalam ruang diskusi tim transisi.

Ketika ditanya ke mana lagi karir setelah dari tim transisi, Andi hanya menjawab ingin refreshing dengan cara liburan. Saat ini putra politikus senior PDIP almarhum Theo Syafei itu sedang merencanakan liburan di dalam negeri. “Liburan dulu saya, enggak tahu [lokasinya]. Ini lagi cari tempat liburan,” katanya.

Andi yang juga merupakan Sekretaris Tim Pemenangan Jokowi-JK memastikan tidak mungkin kembali mengajar di kampus Universitas Indonesia sebagai dosen FISIP. “Saya sudah mundur dari UI, jadi pasti enggak ke kampus,” ujarnya.

Advertisement

Seandainya Jokowi mengajaknya masuk dalam susunan kabinet atau jabatan lain di pemerintahan, Andi pun bersikeras ingin minta liburan dulu. Belum jelasnya tugas tim transisi berikutnya juga disampaikan oleh Ketua Tim Transisi Jokowi-JK, Rini Mariani Soemarno. Ia justru mengatakan tim transisi masih berjalan terus jika dibutuhkan oleh Jokowi-JK.

Ketika ditanya kemana setelah tim transisi bubar, bekas Presiden Direktur PT Astra International periode 1990-1998 itu juga belum tahu pekerjaan selanjutnya. “Enggak tahu,” ujarnya singkat sambil memasuki ruang transisi.

Adapun deputi Tim Transisi, Akbar Faizal, mengatakan setelah tim transisi bubar, dia akan menengok kebun yang luasnya kurang dari satu hektare di kampung halaman. Belum ada pembicaraan dari Jokowi terkait pekerjaan setelah menjadi mantan tim transisi.

Advertisement

Ia cuma menegaskan siap menjalankan tugas apapun yang diperintahkan oleh presiden Jokowi nanti. “Dia presiden kita, diperintahkan apa saja kita ikut. Tentu dengan persetujuan ketua umum Partai Nasdem. Disuruh jadi wartawan lagi juga mau,” katanya Jumat (19/9/2014).

Sudah hampir dua bulan sejak 4 Agustus 2014, rumah di kompleks elite itu dijadikan markas para ahli lintas sektor yang terbagi dalam kelompok kerja. Tiap pokja menyusun aneka program untuk diimplementasikan oleh pemerintahan Jokowi-JK mendatang.

Setelah 40 hari bekerja, puncaknya saat Jokowi mengumumkan jumlah kementerian pemerintahan baru pada 15 September lalu. Pemerintahan Jokowi-JK akan memiliki 34 kementerian yang 18 menterinya diisi profesional murni dan 16 menteri berasal profesional partai yang menimbulkan pro kontra.

Kantor Transisi dipimpin oleh Kepala Staf Rini Soemarno yang merupakan bekas Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Megawati Soekarnoputri. Rini membawahi lima deputi dengan tugas dan keahlian masing-masing.

Andi Widjajanto memegang kelompok kerja bidang pertahanan, keamanan dan kelembagaan. Hasto Kristiyanto yang berasal dari PDIP memegang isu legislasi, perundang-undangan dan APBN. Anies Baswedan membawahi bidang kesejahteraan rakyat, pedesaan, nelayan, penanggulangan kemiskinan, program Indonesia sehat dan program Indonesia pintar. Politikus Partai Nasdem Akbar Faizal membidangi infrastruktur, perumahan rakyat, energi dan pelayanan publik.

Sedangkan deputi yang kelima berasal dari PKB, Eko Putro Sandjojo. Eko bergabung pada awal September 2014 membidangi isu peningkatan perdagangan domestik, peningkatan ekspor, ekonomi kreatif dan percepatan pembangunan di Papua.

Jokowi-JK menyerahkan sepenuhnya susunan kelembagaan dan program pemerintahan ke depan kepada tim kepercayaannya tersebut. Jokowi punya kewenangan penuh untuk menaruh orang pilihannya sebagai pembantunya nanti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif