Jogja
Sabtu, 20 September 2014 - 11:20 WIB

Ini Cara Petani Moyudan Kurangi Hama Tikus Hingga Ribuan Ekor

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN-Petani di Kecamatan Moyudan, Sleman memiliki cara tersendiri dalam mengatasi hama tikus. Hasilnya pun tak tanggung-tanggung, ribuan tikus tertangkap sehingga jumlah populasi hama penyerang dapat ditekan.

Ketua Kelompok Tani (KT) Gemah Ripag Sangubanyu, Khusairi mengatakan kunci mengatasi hama ini adalah kerjasama. Bersama sejumlah petani, desa ini melakukan program Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT).

Advertisement

“PHTT ini efektif sekali untuk mengurangi hama tikus. Kami belum menghitung secara pasti, tapi mungkin hasil panen kali ini akan lebih baik,” kata dia kepada Harianjogja.com saat ditemui di Dusun Sangubanyu, Desa Sumber Rahayu, Moyudan, Kamis (18/9/2014) pagi.

Pertanian padi di lahan seluar 1,7 hektare milik KT Gemah Ripah Sangubanyu mendapat pendampingan khusus untuk program PHTT oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jogja sejak April lalu. Khusairi mengaku, kelompoknya telah menangkap 2.038 ekor tikus hingga Rabu (17/9/2014) kemarin.

Ribuan tikus yang tertangkap itu memberikan harapan besar bagi Khusairi dan kawan-kawan. Pasalnya, sejak tahun 2003, panen padi di wilayah tersebut sering gagal akibat serangan hama tikus.

Advertisement

“Penanaman yang sebelum program ini kemarin saja gagal panen,” ujarnya.

Program PHTT diterapkan di daerah perbatasan Sleman dan Bantul. Selain KT Gemah Ripah Sangubanyu, BPTP juga mendampingi KT Giat Makarti Goser dari Desa Sumber Rahayu, Moyudan, serta KT Marsudi Lestasi Jurug dan KT Sido Dadi Jaten dari Desa Agrosari, Sedayu, Bantul.

“Gagal panen sering terjadi di Desa Sumber Rahayu, Moyudan, Sleman dan Desa Agrosari, Sedayu, Bantul. Serangan tikus datang saat tanaman masih dalam fase vegetatif,” papar Kepala BPTP Jogja, Sudarmaji, Kamis.

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris KT Sido Dadi Jaten, Legimin berpendapat pengendalian hama tikus harus dilakukan secara konsisten. Dia mengaku kelompoknya kurang konsisten sebelumnya. Adapun di lahan seluas1,2 hektar milik KT Sido Dadi Jaten, terdapat 381 ekor tikus tertangkap

“Belum hilang, tapi sementara ini tikus mulai bisa dikurangi. Mungkin hasil panen kami nanti bisa naik 50 persen dibanding kemarin,” kata Legimin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif