Soloraya
Sabtu, 20 September 2014 - 06:30 WIB

INFO BELANJA : Kemarau Katrol Harga Sayur di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Musim kemarau mengerek harga beberapa jenis sayuran di pasar Solo. Kenaikan harga sayur itu karena pasokan berkurang akibat panen yang dihasilkan tidak maksimal.

Salah seorang pedagang sayur di Pasar Legi, Solo, Utami, mengatakan harga sawi putih dari yang sebelumnya Rp3.000 per kilogram (kg) naik menjadi Rp3.500 per kg. Harga kubis juga naik dari sebelumnya Rp6.000 menjadi Rp7.500 per kg.

Advertisement

Menurut dia, kenaikan tersebut disebabkan musim kemarau yang menyebabkan pasokan berkurang. “Saya biasanya mendapat pasokan tiga keranjang kubis tapi sekarang hanya mendapat satu keranjang. Sedangkan sawi putih dari biasanya tiga karung menjadi hanya satu sampai dua karung per hari,” ungkap Utami saat ditemui wartawan di kios miliknya, Kamis (18/9/2014).

Menurut dia penurunan pasokan mulai terjadi sekitar sepekan terakhir. Penjual sayuran lainnya, Rina, menyampaikan harga mentimun hijau meningkat dari Rp5.000 per kg menjadi Rp6.000 per kg. Dia mengatakan biasanya bisa mendapat pasokan enam karung tapi saat ini hanya mendapat pasokan satu karung per hari. Bahkan untuk mentimun putih, pihaknya sama sekali tidak mendapat pasokan padahal permintaannya cukup tinggi.

Menurut Rina, dia biasa mendapat pasokan dari Tawangmangu, Pengging dan Sragen. Namun pasokan dari Pengging dan Sragen, saat ini sudah tidak ada pasokan. Harga tomat saat ini juga mulai merangkak naik, yakni menjadi Rp8.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg. Harga tersebut dinilai akan terus meningkat mendekati Iduladha.

Advertisement

Air Minum
Di bagian lain, musim kemarau ini tidak hanya menyebabkan pasokan sayuran berkurang. Air minum dalam kemasan pun saat ini juga sulit dicari. Selain kebutuhan masyarakat meningkat juga karena pasokannya sejak Lebaran lalu hingga saat ini dibatasi.

“Biasanya pelanggan membeli satu galon itu bisa untuk empat hari, tapi sekarang dua hari sudah habis.”

Salah satu penjual minuman dalam kemasan, Sri Rejeki, menuturkan saat ini pihaknya menjual minuman kemasan dalam galon bermerek Aqua senilai Rp16.000 dari sebelumnya Rp15.000. Pasokan saat ini cukup sulit, tidak seperti biasanya yang minta berapa pun selalu diberi. Dia mengaku sekali pengiriman hanya mendapat jatah 50 galon.

Advertisement

Pedagang minuman kemasan lainnya, Bambang, mengatakan pihaknya terpaksa harus kulak dan mencari ke tempat lain untuk menambah ketersediaan barang. Hal ini karena jumlah pasokan yang dikirim tidak mencukupi kebutuhan pelanggannya.

“Biasanya pelanggan membeli satu galon itu bisa untuk empat hari, tapi sekarang dua hari sudah habis. Selain itu, ada juga yang langsung membeli dua galon sekaligus,” ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif