Jateng
Sabtu, 20 September 2014 - 20:10 WIB

GUNUNG SLAMET SIAGA : Wartawan Bagikan Masker Kepada Warga Lereng Slamet

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, BANYUMAS — Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Banyumas, Jawa Tengah, membagikan sekitar 2.000 masker kepada warga lereng selatan Gunung Slamet, khususnya Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kabupaten Banyumas, Sabtu (20/9/2014).

Selain untuk warga, masker-masker itu juga dibagikan kepada para siswa Sekolah Dasar Kecil Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Banyumas.

Advertisement

Ketua PWI Perwakilan Banyumas Sigit Oediarto mengatakan bahwa 2.000 masker yang dibagikan itu merupakan wujud kepedulian wartawan kepada warga yang terkena hujan abu pasca-erupsi Gunung Slamet.

“Kami berikan masker ini untuk melengkapi kekurangan bantuan yang sudah ada,” katanya.

Advertisement

“Kami berikan masker ini untuk melengkapi kekurangan bantuan yang sudah ada,” katanya.

Salah seorang warga Dusun Kalipagu, Sarkim mengatakan bahwa belum semua warga dusun itu yang kebagian masker bantuan dari Pemerintah Kabupaten Banyumas.

Oleh karena itu, kata dia, belum semua warga menggunakan masker meskipun abu atau debu vulkanik Gunung Slamet banyak beterbangan.

Advertisement

Menurut dia, dampak hujan abu yang terjadi pasca-erupsi pada hari Rabu (17/9) sangat dirasakan warga khususnya anak-anak.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan masker ini,” katanya.

Sementara dalam siaran persnya yang diterima Antara, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan bahwa Gunung Slamet masih berstatus “Siaga” sehingga masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak.

Advertisement

“Masyarakat di luar radius 4 kilometer itu agar tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa,” katanya.

Menurut dia, hal itu diketahui berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang.

Dalam pengamatan yang dilakukan pada pukul 06.00-12.00 WIB, kata dia, secara visual Gunung Slamet teramati mengeluarkan asap putih tipis setinggi 50-150 meter dari puncak, sedangkan dari sisi kegempaan terekam 67 kali gempa embusan dan 13 kali gempa tremor harmonik.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif