Soloraya
Jumat, 19 September 2014 - 03:08 WIB

Puluhan Ton Ikan di WKO Sragen Mati

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN – Puluhan ton ikan di keramba yang berada di Waduk Kedungombo (WKO) milik petani wilayah Desa Ngargotirto, Sumberlawang mati. Akibat kejadian itu, petani pun rugi hingga ratusan juta rupiah.

Salah satu petani ikan di Desa Ngargotirto, Tukiman, membenarkan banyak ikan milik petani di WKO yang mati. “Sudah ada sepekan ini ikan-ikan di keramba mati,” kata dia saat dihubungi Solopos.com Kamis (18/9/2014).

Advertisement

Disampaikannya, kondisi paling parah terjadi para petani di wilayah Ngasinan. Jeni ikan yang mati, lanjut dia, kebanyakan tombro serta nila. “Untuk patin dan lele rata-rata masih bisa bertahan,” jelas dia.

Tukiman menuturkan matinya ikan milik petani di WKO kerap terjadi saat pergantian musim. Hanya, lanjut dia, matinya ikan saat memasuki musim kemarau baru kali ini terjadi.

Akibat matinya puluhan ton ikan tersebut, petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. “Ada yang rugi sektiar Rp300 juta. Untuk ikan-ikan yang mati biasanya langsung dikubur,” tutur dia.

Advertisement

Disinggung penyebab matinya ikan-ikan tersebut, Tukiman menilai lantaran kekurangan oksigen. “Untuk penyebabkan kemungkinan karena tekanan angin naik sehingga ikan-ikan di dalam air kekurangan oksigen,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Ngargotirto, Daryono, membenarkan matinya ikan-ikan milik petani di WKO. Diperkirakan, berat ikan yang mati mencapai 50 ton.

“Kalau secara keseluruhan ada sekitar 50 ton dari ratusan pemilik keramba di WKO. Tiba-tiba ikan mati, belum diketahui penyebab pasti matinya ikan-ikan tersebut,” urai dia.

Advertisement

Meski belum diketahui penyebab matinya ikan-ikan tersebut, Daryono menjelaskan sebelum ikan tersebut mati air WKO tiba-tiba berubah warna.
“Selang sekitar satu jam itu ikan-ikan langsung mati,” kata dia.

Agar kerugian tak terus bertambah, Daryono menjelaskan para petani menepikan keramba-keramba mereka. “Ikan yang mati itu diletakkan di tengah waduk. Untuk ikan-ikan yang masih hidup ya langsung ditepikan biar tidak ikut-ikutan mati,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif