Jogja
Jumat, 19 September 2014 - 12:40 WIB

KRISIS AIR BERSIH : DIY Siapkan PAM Regional senilai Rp600 M

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA– Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, Pemerintah Daerah DIY menyiapkan pelayanan air minum (PAM) regional dengan kapasitas 700 liter per detik. Rencana ini diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan air untuk kepentingan perhotelan.

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral Muh Mansur mengatakan penyediaan volume air sebesar itu akan direalisasikan secara bertahap. Pada 2015, baru akan terpenuhi 400 liter per detik, sedangkan kekurangannya baru disediakan dua tahun berikutnya. Adapun penyalurannya akan diprioritaskan di wilayah kota, karena Jogja merupakan daerah tidak mempunyai sumber air dan dengan maraknya pertumbuhan hotel mengancam kekeringan.

Advertisement

“Tahap awal 200 liter per detik dibagi untuk kota. Sisanya masing- masing 100 liter untuk Sleman dan Bantul,” ujarnya kepada Harianjogja.com, Kamis(18/9).

Dengan begitu, perhotelan yang nantinya sudah terlewati sambungan pipa PDAM harus berlangganan dengan PDAM, toh telah diatur dalam Perda No5/2012 tentang pengelolaan air tanah. Diatur di pasal 39, untuk kepentingan usaha wajib menggunakan air PDAM. Aturan pengusahaan air tanah ini pun telah diatur dalam aturan teknisnya pada Peraturan Gubernur No54/2014.

Terkait dengan penyediaan PAM regional itu, Mansur melanjutkan program itu merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah pusat dan pemerintah kota/kabupaten.

Advertisement

“Nilai kasar proyeknya Rp600 miliar,” ungkapnya.

Penyediaan air tahap satu itu akan mengambil air dari Sungai Progo yang berada di Jembatan bantar, sedangkan pada tahap kedua juga mengambi air Sungai Progo yang melintas di Kebon Agung. Teknis pendistribusiannya, air dari sungai tersebut akan ditampung di bak penampungan di Pajangan, Bantul. Lokasi itu dipilih karena dinilai memiliki ketinggian yang cukup untuk mengalirkan air ke Jogja, Sleman dan Bantul. Selanjutnya air itu akan diolah oleh PDAM masing- masing kota/kabupaten.

“Prinsipnya kota/kabupaten nanti beli air curah dari Pemda DIY,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif