SOLOPOS.COM - Calon presiden terpilih dalam Pilpres 2014 Joko Widodo (kedua kanan), dengan didampingi Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi, menyapa sejumlah pengusaha saat menghadiri Peluncuran Buku Roadmap Perekonomian Apindo di Jakarta, Kamis (18/9/2014). (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)
Solopos.com, JAKARTA — Joko Widodo dikenal sebagai pejabat yang suka blusukan. Saat memimpin Jakarta, ia berhasil menyelesaikan pelbagai masalah perkotaan, dari penertiban rumah kumuh sampai dengan pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur dengan cara mendatangi warga. Apakah blusukan seperti itu akan tetap dilakukan Jokowi ketika sudah menjadi presiden?
Tatkala tampil bersama calon wakil presiden terpilih dalam Pilpres 2014 M. Jusuf Kalla, ia berharapkan persoalan semacam yang ia selesaikan di Solo dan DKI Jakarta itu bisa selesai di tingkat bupati, wali kota atau gubernur saja. Namun apabila memang sudah mentok, calon presiden terpilih dalam Pilpres 2014 itu mengaku rela terjun ke lapangan, sekadar demi menyelesaikan persoalan pembebasan tanah.
“Masa presiden ngurusi gitu. Tapi kalau diperlukan saya akan lakukan, Pak JK juga akan lakukan,” kata Jokowi dalam acara peluncuran buku Roadmap Perekonomian Apindo di Jakarta, Kamis (18/9/2014) malam.
Contoh pembebasan tanah yang berhasil dilakukan oleh Jokowi adalah proyek pembangunan Jakarta Outer Ring Road II. Proyek ini sudah berlangsung 15 tahun tetapi berhenti karena masih ada 142 kepala keluarga yang menolak tanahnya dibebaskan. Warga meminta harga tertentu, tetapi setelah melalui bujuk rayu oleh Jokowi selama empat kali pertemuan, warga akhirnya merelakan tanahnya dibebaskan. Jokowi minta agar uang ganti rugi segera dibayarkan dan akhirnya beres.
Jokowi punya prinsip bahwa jangan sampai kepentingan umum berjuta orang kalah hanya dengan 100 orang saja. “Pemerintah harus tegas,” janjinya.