Jogja
Kamis, 18 September 2014 - 09:40 WIB

LALU LINTAS JOGJA : Rekayasa Lalu Lintas Butuh Kerjasama Lintas Wilayah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, JOGJA-Kepadatan di jalan-jalan Kota Jogja menjadi pertimbangan bagi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Jogja untuk melakukan rekayasa lalu lintas. Namun, beberapa titik rekayasa lalu lintas dirasa membutuhkan kerjasama dan koordinasi lintas wilayah.

Misalnya, kata dia, rekayasa lalu lintas yang dilakukan karena adanya penutupan Jalan Kusumanegara. Mulai dari simpang tiga Gembira Loka Zoo hingga simpang empat Jalan Veteran. Demi keperluan pengerjaan Saluran Air Limbah (SAL), diperlukan jalur alternatif menuju kabupaten Bantul, seperti wilayah Balerejo, Muja-Muju.

Advertisement

“Namun, rekayasa lalu lintas tak hanya dilakukan oleh Dishub Kota, melainkan juga Dishub Bantul. Kami sudah lakukan pertemuan, dan mereka akan mengupayakan langkah yang sama,” ujar Wirawan Hario Yudho, Kepala Dishub, Rabu (17/9/2014).

Selain itu, rekayasa lalu lintas yang saat ini masih memasuki tahap koordinasi pemantapan, yakni Jalan Prof.Ir.Herman Yohanes. Yang membutuhkan koordinasi bersama Dishub Sleman dan Sekretariat Bersama Jogjakarta Sleman Bantul (Kartamantul). Jalan Prof.Ir.Herman Yohanes dirasa perlu dilakukan rekayasa searah, dari selatan menuju utara, sebagai bentuk mengimbangi Jl.Cornelis Simanjuntak yang kini sudah menjadi searah, dari utara ke selatan. Rekayasa di Jalan Cornelis Simanjuntak, memberikan efek kepadatan di Jalan Cik Di Tiro dan Jalan Suroto. Penumpukan kendaraan juga terjadi di simpang empat Mirota Kampus.

“Padahal, wilayah bunderan UGM sudah masuk wilayah wewenang Dishub Sleman, sementara simpang empat masih wilayah koordinasi Dishub Kota Jogja,” ucap Hario Yudho.

Advertisement

Haryadi Suyuti, Walikota Jogja mengungkapkan rekayasa lalu lintas yang telah dilakukan oleh Dishub Kota Jogja dan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota (Satlantas Polresta) Jogja, akan terus dikaji dan dievaluasi.

“Terpenting lagi pada masalah parkir. Jangan sampai nanti jalan sudah searah, namun parkir menjadi di dua badan jalan,” harap Haryadi, usai penyerahan penghargaan Wahana Tata Nugraha kategori Lalu Lintas 2014, dari Dishub Kota Jogja kepada Walikota.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif