SOLOPOS.COM - Lokasi ISIS di Google Earth (bellingcat)
Solopos.com, IRBIL — Perang besar terhadap ISIS dimulai. Sebanyak 1.000 pasukan Kurdi dari Irbil–ibu kota Kurdi Irak–menempuh perjalanan jauh sejak sebelum fajar untuk memukul mundur militan ISIS di dekat Mosul, Selasa (16/9/2014).
Sebelumnya, militan ISIS telah menghancurkan jembatan yang menghubungkan dua kota tersebut sebulan lalu. Langkah itu bertujuan untuk mencegah pasukan lawan untuk menyerbu Mosul, Irak Utara, yang telah mereka kuasai.
Namun pasukan Kurdi, Peshmerga, menemukan jalan lain untuk mengejar militan ISIS. Mereka menempuh perjalanan sangat jauh, menempuh jalan berbatu dan pegunungan. Rute yang mereka ambil memutar dari utara, ke barat, hingga kembali ke selatan untuk sampai di seberang jembatan yang sudah hancur.
Mereka berhenti di sebuah desa yang dikuasai militan ISIS. “Para penduduk setempat telah melarikan diri atau diusir dari daerah itu,” kata juru bicara Peshmerga kepada CNN.
Awak CNN yang mengikuti pergerakan Peshmerga mengatakan di desa itu hanya ada para pejuang dan simpatisan ISIS yang masih bertahan. Sesampainya Peshmerga di kawasan itu, pertempuran sengit langsung pecah.
Namun ISIS sudah siap menghadapi ribuan pasukan Kurdi itu. ISIS diduga mengharapkan Peshmerga sampai di beberapa titik yang sudah diberi jebakan berupa bom dan para sniper.
“ISIS memiliki truk tanki yang siap meledak dan siap diarahkan ke pasukan Peshmerga. Itu bisa menyebabkan ledakan yang sangat besar,” tulis awak CNN yang mengikuti pertempuran itu.
Salah satu hal penting dalam operasi Peshmerga ke Mosul adalah dukungan serangan udara Amerika Serikat (AS). Militer AS mengirim sedikitnya dua jet tempur yang menggempur beberapa posisi militan ISIS. Pesawat tersebut terbang dari Irbil menuju Mosul dan mengincar kendaraan-kendaraan tempur.
Peshmerga memperkirakan telah berhadapan dengan 100 militan ISIS di daerah itu dan membunuh 20-30 orang. Sementara di pihak Kurdi, ada enam-tujuh orang yang tewas akibat ledakan truk tanki ISIS.