Jateng
Rabu, 17 September 2014 - 00:50 WIB

SISTEM PENDIDIKAN : Kagum, Bangladesh Pelajari Sistem Pendidikan Agama Islam Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Kanalsemarang.com, SEMARANG—Perwakilan dari Kementerian Agama Bidang Pendidikan Bangladesh melakukan studi banding tentang sistem pendidikan agama Islam di Indonesia karena dinilai lebih akomodatif dan terintergrasi dengan kurikulum pendidikan umum.

Advertisement

Rombongan studi banding dari Bangladesh yang difasilitasi USAID-PRIORITAS (Program kerja sama Amerika Serikat-Indonesia untuk praktik pembelajaran yang baik) tersebut diterima oleh Kepala Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Tengah Khaeruddin seperti dikutip Antara, Selasa (16/9/2014).

Dalam kesempatan tersebut, rombongan studi banding yang terdiri atas para pengajar dan sejumlah fasilitator dari USAID Bangladesh menanyakan tentang sistem dan pengajaran agama Islam di Jateng, sistem pendidikan yang modern maupun tradisional, pendidikan di pondok pesantren, hingga filosofi Pancasila.

Education Leader USAID Bangladesh Mohammad Shahidul Islam mengatakan bahwa rombongannya sengaja datang ke Indonesia untuk melihat secara langsung mengenai sistem dan praktik pengajaran sekolah di Indonesia, termasuk madrasah.

Advertisement

“Kami berharap apa yang kami peroleh dari Indonesia mengenai pendidikan agama Islam dapat diimplementasikan di negara kami agar anak-anak di Bangladesh mendapatkan manfaatnya,” katanya dalam bahasa Inggris.

Menurut dia, setelah melakukan studi banding di Indonesia, pemerintah setempat dan USAID Bangladesh akan mendiskusikan materi pengetahuan yang diperoleh sehingga bisa diaplikasikan dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kantor Wilayah Provinsi Jateng Khaeruddin mengakui bahwa sistem pendidikan di Indonesia dan Bangladesh berbeda.

Advertisement

“Penanganan sistem pendidikan agama Islam di Indonesia lebih fokus, sedangkan di Bangladesh cenderung terbuka sehingga perlu diterapkan sejumlah aplikasi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif