Sport
Rabu, 17 September 2014 - 01:30 WIB

PERSIS SOLO VS PSGC CIAMIS : Orang Berbaju Hitam Jadi Kambing Hitam Kerusuhan, Ini Rekaman Videonya...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Potongan gambar dari rekaman video bertajuk Suporter Persis Solo ricuh di Stadion Galuh PSGC Ciamis (JIBI/Solopos/Istimewa/Youtube-Ciung Tips)

Solopos.com, SOLO — Laga Babak 16 Besar Divisi Utama 2014 Persis Solo dan PSGC Ciamis di Stadion Galuh, Ciamis, Selasa (16/9/2014) sore, diwarnai kericuhan. Laga yang sempat terhenti 28 menit itu menyebabkan 2.000-an Pasoepati—sebutan bagi para suporter Persis Solo—sempat terjebak di stadion saat hendak pulang.

Seperti diberitakan Solopos.com, laga antara kedua kesebelasan itu terpaksa dihentikan pada menit ke-17 setelah terjadi aksi saling lempar batu antara dua kubu penonton di sisi timur dan selatan stadion. Tak lama setelah laga berakhir, di situs berbagi rekaman video Youtube diunggah rekaman ricuh tersebut oleh pemilik akun Ciung Tips. Rekaman video itu dilabeli judul Suporter Persis Solo ricuh di Stadion Galuh PSGC Ciamis.

Advertisement

Rekaman video dengan gambar yang berkualitas cukup bagus namun kualitas audio minimalis itu sebagian besar menunjukkan aktivitas di lokasi suporter Persis Solo menonton laga. Sebagai pengantar, Ciung Tips menulis, ”Divisi Utama di Stadion Galuh Ciamis, mempertemukan PSGC Ciamis kebanggaan urang galuh dengan Pasoepati. Pertandingan di hentikan sementara karena suporter saling melempar batu.”

Lebih lanjut, Ciung Tips menunjuk orang berbaju hitam sebagai kambing hitam kerusuhan antarsuporter di Stadion Galuh tersebut. “Entah Pasoepati atau OKNUM yang jelas dalam video ini terlihat orang berpakaian hitam, [bukan pasoepati] terlihat agresif dan melempar ke arah balad galuh.”

“Balad Galuh” yang dimaksud Ciung Tips adalah kelompok suporter yang berkedudukan di Stadion Galuh, pendukung PSGC Ciamis dalam laga tersebut. “Skor akhir PSGC vs Persis Solo 1:1,” tutup Ciung Tips dalam pengantar unggahan rekaman video karyanya.

Advertisement

Youtube mencatat rekaman video itu dipublikasikan pada 16 Septerber 2014, sekitar pukul 19.00 WIB. Satu catatan penting dituliskan Ciung Tips sebelum menuliskan pengantar unggahan rekaman video itu, “LIHAT MENIT KE 10:10.”

Pada menit dan detik ke-10.10 itu terekam aktivitas sejumlah orang di sisi stadion yang ditempati Pasoepati menonton laga Divisi Utama tersebut. Seseorang berkaus merah—identitas khas Pasoepati—meminta rekannya merapat ke sisi yang jauh dari jangkauan batu yang mungkin dilemparkan kubu suporter PSGC Ciamis. Seorang pemuda berkaus hitam mencoba mengajaknya bicara, namun lelaki berkaus merah itu menghalaunya menjauh dari pagar besi yang membatasi kedua kelompok suporter.

Secara keseluruhan, rekaman video itu sejatinya bukan hanya menunjukkan aktivitas suporter beringas yang melempar batu, melainkan juga upaya perwakilan kedua kubu suporter untuk menahan diri masing-masing. Namun, kendati laporan yang diterima Solopos.com kedua kubu itu saling melempar batu, namun tak tampak aktivitas tak terpuji itu yang dilakukan suporter PSGC.

Advertisement

Kenyataan itu membuat salah seorang pengakses yang menyebut diri Hary Coco menulis, “Maaf.. sepertinya anda kurang obyektif dalam mengambil video ini.. jika anda tidak bermaksud memprovokasi kenapa hanya lemparan dari pasoepati yang diambil dalam video ini?.. perampasan dan pembakaran bendera kami tidak anda sebutkan? salam damai dari kami PASOEPATI.”

Jika ditilik dari namanya, Ciung Tips yang mengunggah rekaman video itu adalah salah seorang suporter PSGC Ciamis. Laskar Ciung Wanara adalah julukan dari PSGC. Itulah sebabnya, Pasoepati seperti Hary Coco menganggap rekaman video itu tak objektif dan terkesan membela suporter PSGC dalam insiden tak terpuji yang melibatkan kedua kelompok suporter tersebut.

Mau tahu rekaman video Ciung Tips itu? Ini link-nya: http://www.youtube.com/watch?v=PlPWbpZPrf4

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif