News
Rabu, 17 September 2014 - 09:20 WIB

Mitigasi Bencana Perlu Masuk Kurikulum, Setujukah Anda?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, JOGJA – Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal (Paudni) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencanangkan mewacanakan pentingnya kewaspadaan bencana masuk dalam kurikulum pembelajaran. Dirjen memberikan alasan, pemahaman siswa, sekolah, bahkan orang tua siswa terhadap potensi bencana di lingkungan masing-masing saat ini masih sangat kurang.

Direktur Pendidikan Masyarakat Dirjen Paudni Kemendikbud Wartanto mengatakan, kurikulum 2013 memberikan kelonggaran untuk merealisasikan mitigasi bencana masuk dalam kurikulum. Dia memberikan gambaran mengenai sejumlah bencana seperti tsunami di Aceh pada 2004, gempa bumi di Bantul pada 2006 dan letusan Gunung Merap pada 2010 lalu.

Advertisement

“Pengalaman bencana-bencana tersebut menggambarkan belum siapnya masyarakat, termasuk satuan pendidikan saat terjadi bencana di wilayah masing-masing. Dengan masuknya pendidikan kecakapan kebencanaan dalam kurikulum, para siswa maupun sekolah bisa memiliki pengetahuan cukup,” ujarnya dalam International Conference on Disaster Risk Reduction and Education di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa (16/9/2014).

Lebih lanjut Wartanto mengungkapkan masuknya materi kecakapan kebencanaan dalam kurikulum bisa dikategorikan sebagai upaya sosialisasi pengetahuan pengurangan risiko bencana melalui seluruh jenis lembaga pendidikan. Jika pendidikan kebencanaan bisa masuk ke Kurikulum 2013 dipastikan para peserta didik akan mengetahui secara benar manakala terjadi bencana di daerah mereka masing-masing.

“Setiap siswa perlu mengetahui potensi bencana yang ada di daerah masing-masing, sehingga bisa menghadapi secara benar ketika betul-betul terjadi bencana. Begitu pula mahasiswa, perlu dibekali mengenai kecakapan kebencanaan sehingga saat mereka melakukan KKN mampu mengedukasi masyarakat mengenai kebencanaan, utamanya menyadarkan akan potensi kebencanaan di masing-masing daerah,” imbuhnya.

Advertisement

Perwakilan International Environment and Disaster Management, Kyoto University, Jepang Prof Rajib Shaw menambahkan kecakapan penanganan kebencanaan dalam sektor pendidikan menjadi salah satu hal vital dalam upaya meningkatkan ketahanan masyarakat. Pengetahuan kecakapan kebencanaan dalam pendidikan tidak hanya fokus pada ketentuan pendidikan kebencanaan saja, tapi juga mencakup keamanan lingkungan sekolah.

“Selain itu, pengetahuan kecakapan bencana juga harus mengakomodir materi rencana managemen pengembangan sekolah kebencanaan dan membangun kapasitas guru serta pendidik lokal,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif