Jogja
Rabu, 17 September 2014 - 14:20 WIB

Bouy Pengukur Gelombang Dilepas di Pantai Baron

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Buoy pengukur gelombang di perairan Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari dilepas pemasangannya, Selasa (16/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Buoy pengukur gelombang yang dipasang di perairan Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul dilepas pemasangannya, Selasa (16/9/2014).

Teknisi dari Baruna Jaya Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Muksis mengatakan, setelah dilepas, buoy pengukur gelombang akan dibawa ke Kantor BPPT DIY. Di sana, buoy pengukur gelombang akan kemas untuk dibawa ke Jakarta sebelum akhirnya dibawa ke Jerman.

Advertisement

“Di Jerman, data dari buoy akan dianalisa,” ujar dia kepada Harianjogja.com ketika ditemui di Pantai Baron, Kemadang, Tanjungsari, Selasa (16/9/2014).

Muksis menambahkan pemasangan buoy di peraian Pantai Baron merupakan uji coba untuk mengukur gelombang di Pantai Selatan. Menurut dia, rencananya akan ada pemasangan kembali enam bulan mendatang.

“Kondisi buoy masih lengkap dan masih berfungsi dengan baik,” imbuh dia.

Advertisement

Keberadaan buoy pembaca gelombang dinilai sangat bermanfaat bagi nelayan maupun Search And Rescue (SAR) Satlinmas. Wakil Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Sukamto mengatakan, keberadaan buoy sangat membantu dalam mencari informasi mengenai kondisi gelombang.

“Biasanya, kami mengakses informasi mengenai gelombang dari situs stormsurf.com serta BMKG,” ujar dia.

Sukamto menambahkan, sejak ada buoy pembaca gelombang, sumber informasi mengenai gelombang bertambah. Biasanya, Sukamto mengakses informasi dari buoy melalui situs bpptbuoy.info.

Advertisement

“Data dari bpptbuoy.info lebih akurat karena buoy dipasang langsung di perairan selatan. Sekarang, ya berkurang sumber informasinya,” ujar dia.

Pemasangan buoy dilakukan pada Kamis (22/5/2014). Dalam pemasangan buoy dulu, dua ilmuan dari Research and Technology Centre Westcoast (FTZ) University of Kiel Jerman juga turut serta. Mereka yakni Karl-Heinz Runte dan Jose Manuel Fernandez Jaramillo.

Perekayasa Kelautan BPPT Wahyu W Pandoe menuturkan selama ini data mengenai laut selatan sangat minim. Ia menambahkan pemasangan buoy pengukur gelombang diharapkan mampu memberikan data mengenai gelombang di laut selatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif