News
Rabu, 17 September 2014 - 20:40 WIB

BANDARA KULONPROGO : WTT Hentikan Paksa Kegiatan Sosialisasi Pembangunan Bandara

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sosialisasi pembangunan Bandara Kulonprogo di Desa Sindutan Temon., Selasa (16/9/2014). (Switzy Sabandar/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Ratusan warga pesisir Kulonprogo yang tergabung dalam Wahana Tri Tunggal (WTT) memaksa sosialisasi rencana pembangunan bandara di Dusun Kragon I dan II, Desa Palihan, Kecamatan Temon dihentikan, Rabu (17/9/2014).

Akibatnya, kegiatan sosialisasi yang sedang berlangsung di dua lokasi tersebut sempat tidak kondusif dan berhenti sementara waktu.

Advertisement

Tidak hanya itu, seusai menjalankan aksinya, warga WTT memblokir jalan Daendels hingga kendaraan tidak dapat melintas dan harus balik arah.

Dari pantauan Harianjogja.com sekitar pukul 09.30 WIB ratusan warga yang berasal dari Desa Glagah dan Palihan berarak menuju Rumah Kepala Dusun Kragon II yang terletak di tepi Jalan Daendels.

Mereka berjalan memenuhi ruas Jalan Daendels dengan membawa, bendera WTT, spanduk, dan poster yang bertuliskan penolakan bandara.

Advertisement

Memasuki halaman rumah kepala Dusun Kragon II, ratusan warga dihadang puluhan petugas kepolisian yang bertugas. Mereka tidak diizinkan masuk ke dalam ruangan karena area itu tidak cukup menampung jumlah mereka yang banyak.
Sebagai solusi, petugas mengizinkan perwakilan warga WTT untuk mengikuti sosialisasi dan beberapa warga WTT yang memiliki undangan.

Di tengah-tengah pemaparan tentang rencana pembangunan bandara oleh tim sosialisasi, Humas WTT Martono mengambil mikrofon dan menyatakan warga menolak bandara di Kulonprogo dan meminta sosialisasi di Palihan dihentikan.

Beberapa warga WTT yang berada di dalam ruangan pun berjalan keluar sembari berteriak meminta sosialisasi dihentikan. Warga WTT yang berada di luar beramai-ramai mendekati ruangan sosialisasi dan berteriak mendesak sosialisasi dihentikan.

Advertisement

Mereka juga menarik sekat ruangan yang terbuat dari terpal. Suasana yang tidak kondusif membuat Asisten II Sekertaris Daerah (Sekda) Kulonprogo Triyono ikut bicara dan berinifisiatif untuk menghentikan kegiatan sosialisasi.
Triyono yang bertindak sebagai moderator meminta petugas keamanan untuk memantau keadaan. Setelah, warga WTT keluar ruangan, sosialisasi kembali dilanjutkan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif