Jogja
Rabu, 17 September 2014 - 23:20 WIB

AIR DI JOGJA : Jogja Terancam Kekeringan, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi air sumur (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA – Pengambilan air sumur dalam untuk kepentingan hotel di Kota Jogja, berpotensi menyedot ketersediaan muka air tanah.

Pendapat itu diungkapkan pakar Geologi UPN Veteran Jogja Eko Teguh Paripurno terkait keringnya sumur warga yang diduga akibat adanya hotel.

Advertisement

“Sehingga kalau [pengeboran sumur dalam] dibiarkan akan terjadi titik dimana Jogja mengalami kekeringan,” ujarnya, Selasa (16/9/2014).

Ia menjelaskan, Jogja yang sebenarnya berada di kaki gunung api merupakan daerah endapan vulkanik, namun penyebarannya tidak meluas. Makanya, struktur tanahnya tidak berlapis yang memungkinkan lapisan satu dengan lainnya kedap air.

Eko mengibaratkan struktur tanah itu bak kue lapis, yang ketika diambil di bawahnya pada bagian atasnya tidak turut terambil. “Namun kalau ini kan tidak seperti kue lapis. Karenanya ketika diambil air di bawahnya bakal ngefek di atasnya [sumur dangkal warga],” ulasnya.

Advertisement

Karena penyebaran endapan yang tak meluas itu, menurutnya, memang ada daerah yang struktur tanahnya berlapis, tapi masalahnya belum ada kajian serius.

“Jogja belum punya data cukup, daerah mana saja yang bisa dibuat sumur dalam sehingga tak berdampak pada sumur dangkal milik warga,” ungkapnya.

Kendati begitu terhadap pengambilan air sumur dalam itu pun, menurut Eko, juga perlu ada perhatian serius, baik penggunaan teknologinya atau pun ketentuan debit maksimal yang boleh diambil per harinya.

Advertisement

Ia mengingatkan, muka air tanah di DIY ini terus mengalami penurunan 15 sentimeter sampai 50 sentimeter (cm) per tahunnya. Eko meneliti kondisi air muka tanah itu pada 2001-2006.

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Pekerjaan Umum DIY sebelumnya juga mengungkapkan setiap tahunnya air muka tanah mengalami penurunan sampai 30 cm. Dinas PU memantau muka air tanah itu sejak 2012.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif