News
Selasa, 16 September 2014 - 15:35 WIB

PEMADAMAN LISTRIK : PLN Kembali Padamkan Listrik, Jalan Solo-Semarang Kena Dampaknya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Pemadaman listrik kembali terjadi di sejumlah kawasan di Kecamatan Banyudono, Boyolali, Selasa (16/9/2014) pagi. Salah satu daerah yang terkena dampak pemadaman adalah Pertigaan Ngangkruk di jalan Solo-Semarang.

Pantauan Solopos.com, Selasa pukul 12.00 WIB, akibat pemadaman listrik, lalu lintas di salah satu persimpangan jalan Solo-Semarang itu terganggu karena lampu pengatur lalu lintas (traffic lights) tidak berfungsi. Lalu lintas Pertigaan Ngangkruk menjadi semrawut dan tidak terkendali.

Advertisement

Salah satu penarik ojek di sekitar kawasan itu, Bambang, 52, mengatakan sempat juga terjadi kemacetan karena sesama pengendara tidak ada yang mau mengalah. Kondisi jalanan semrawut tersebut terjadi sejak pukul 10.00 WIB.

“Walah jelas semrawut. Saat lampu [lalin] menyala saja banyak pengendara yang suka serobot tidak patuh aturan. Lha apalagi lampu lalin mati, kondisi jalan tambah tidak karuan. Warga hanya khawatir kalau kondisi ini mengakibatkan kecelakaan,” kata Bambang saat dijumpai Solopos.com di pos ojek Pertigaan Ngangkruk, Selasa.

Bambang mengatakan sempat ada petugas kepolisian turun mengatur lalin di pertigaan Ngangkruk namun hanya sebentar. Dia juga tidak melihat petugas dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) terjun mengatur lalin saat kondisi listrik mati.

Advertisement

“Tadi saya hanya melihat seorang petugas kepolisian mengatur lalin saat ada mobil kepolisian lewat. Mungkin dia hanya membuka jalan karena atasanya lewat. Setelah itu, petugas pergi. Tidak ada lagi yang mengatur lalin di pertigaan Ngangkruk. Ya, padahal saya mengira polisi itu terus di jalan sampai listrik nyala,” ujar Bambang.

Sementaran itu, Asisten Engginer PLN Rayon Boyolali, Murjioto, mengatakan pemadaman listrik sebagai salah satu dampak dari proses pemeliharaan alat-alat listrik oleh PLN di sekitar Banyudono. Apabila tidak ada pemeliharaan, kerusakan alat dimungkinkan bisa lebih parah.

“Kami butuh tiga jam untuk pemeliharaan alat. Kalau tidak dipelihara, namanya alat, tidak tahu waktu kapan akan rusak. Jadi listrik baru bisa menyala setelah pemadaman, antara pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB,” kata Murjito.

Advertisement

Murjito mengatakan akibat pemeliharaan alat listrik milik PLN, aliran listrik di tiga desa seperti Bendan, Ngangkruk, dan Kuwiran juga dipadamkan. PLN menjamin pemadaman listrik tidak terjadi secara rutin akibat pemeliharaan. Sesuai jadwal, pemeliharaan alat hanya dilakukan dua kali dalam satu tahun.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif