Soloraya
Selasa, 16 September 2014 - 06:10 WIB

JALAN RUSAK BOYOLALI : Wonosegoro-Juwangi dan Kemusu-Juwangi Rusak Parah

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan rusak (Irawan Sapto Adi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI—Sejumlah pihak menyesalkan kondisi jalan di berbagai titik di wilayah Boyolali bagian utara masih rusak. Selain lapisan aspal terputus, jalan yang rusak dalam konsisi berlubang besar serta cukup dalam.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (15/9/2014), kerusakan jalan terdapat di berbagai titik di ruas jalan Kecamatan Wonosegoro-Juwangi sekaligus juga di jalan Kecamatan Kemusu-Juwangi. Kerusakan di ruas Wonosegoro-Juwangi di antaranya di Desa Banyusri.

Advertisement

Meski di sepanjang ruas jalan di Banyusri sebagian sudah dicor beton, namun kerusakan masih juga ditemui. Apabila pengendara tidak waspda dan berhati-hati saat melintas jalan tersebut, kendaraan bisa terperosok jatuh.

Sektretaris Camat Wonosegowgro, Pono, mengatakan kerusakan jalan di Kecamatan Wonosegoro sendiri masih tegolong banyak. Jalan alternatif menuju Purwodadi dan menghubungkan masyarakat antar desa di Wonosegoro rusak hingga tidak aman untuk dilalui.

“Jangankan antar kecamatan, jalan antar desa saja masih banyak yang rusak. Di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro saja banyak lubang. Warga khawatir kerusakan jalan tersebut bisa mengakibatkan kecelakaan.
Ya, pembenahan infrastruktur memang masih dibutuhkan di Boyolali utara ini,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di ruangnya, Senin.

Advertisement

Desa Utara
Pono mengatakan kondisi jalan terlihat semakin parah terjadi di desa-desa yang berada di bagian paling utara Wonosegoro. Sebagai contoh, jalan Desa Repaking rusak sekitar 2 kilometer sampai lima kilometer.

“Tak hanya sepeda motor, kendaraan roda empat pun saya rasa jelas terganggu dengan kondisi jalan rusak. Mobil-mobil jadi enggan untuk melintas. Padahal apabila jalan bagus lama kelamaan bakal juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Trasportrasi lancar,” ujar Pono.

Pono menambahkan perbaikan jalan rusak di wilayah Wonosegoro menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.
Pemerintah desa atau pemerintah kecamatan tidak memliki anggaran untuk membenahi kebutuhan infrastruktur tersebut.

Advertisement

“Pemkab tidak boleh memandang sebelah mata wialayah Boyolali bagian utara. Saya menilai apabila pemerintah semua mampu mengambangkan potensi baik dari segi sumber daya alam yang juga termasuk infrastruktur di dalamnya, dan sumber daya manusia, Boyolali bagian utara ini tidak kalah bersaing dengan [Boyolali] Kota,” kata dia.

Salah seorang warga Desa Bandung, Masud, mengaku perbaikan jalan perlu dilakukan. Pasalnya, saat ini ketika melintas jalan yang rusak, dia lebih banyak menghabiskan waktu lebih lama di jalan. Kemacetan kecil kerap terjadi lantaran banyak kendaraan harus memilih lajur jalan yang nyaman dilalui.

“Motor, mobil, dan semua kendaraan lain pasti memilih jalan yang bagus untuk dilalui. Kami tidak mau menginjak jalan yang rusak karena bisa merusak kendaraan dan mengancam keselamatan. Jadi, karena pilih-pilih jalur terlebih dahulu, jalan kerap macet,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif